Welcome


Click here for Myspace Layouts

3.09.2011

2nd FF (You are the music in me )

FF K-Pop : Love come true,,, but….
Author : Renada (Re_Onew)
Cast : Onew
Victoria
Nickhun
Kang Hyun Hee
Sulli
Minho
Shin Min Jae
Jonghyun CN Blue
Amber (cameo)
Krystal (cameo)
Luna (cameo)
Genre : Romance, School life, Music
Annyeonghaseyo, Kang Hyun Hee imnida. Aku adalah fans berat Onew oppa. Aku tinggal di Busan bersama orang tua dan oppaku. Oppaku bernama Nickhun. Dia adalah kakak yang paling perfect buatku. Dia tampan, pintar, dan ramah. I love my family and Onew oppa.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

“Hyuuun-ah,,, cepat turun. Sarapan udah siap.” ibuku berteriak. “Ne,, uma.” jawabku sambil turun menuju meja makan. “Annyong, Hyun. Jigeum, noemu kyopta” seru Nickhun oppa sambil mengelus rambutku. “Annyong oppa.. Gomawoyo” jawabku dengan eye smile.
Selesai sarapan, aku berangkat ke sekolah baruku bersama Nickhun oppa.
*di sekolah*
-HYUN POV-
“Oppa, sekolahnya indah sekali. Nyaman dan…. “ perkataanku berhenti ketika aku melihat seorang namja yang sedang main basket. “Owh,,, Itu namja ganteng banget, kyopta lagi. Ehh, chakaman… sepertinya dia mirip sekali dengan My love Onew oppa… Andwae,, nggak mungkin banget.
“Hyuuuun,,, Hyuuuuuuun,, Hyuuuuuuuuuuun” Nickhun oppa memanggilku. “Waeyo oppa?” seruku. “Kaja,, uri harus ke ruang kepala sekolah” Nickhun oppa mengajakku sambil menunjukkan eye smilenya.
*di kelas Hyun*
“Annyeonghaseyo, Kang Hyun Hee imnida” sambil bow 90°. “Hyun,, kamu duduk di sebelah Minho di sana” seru seosengnim. “Annyeong Hyun, Minho imnida” sambil tersenyum. “Ne, Annyeong”
“Emmm,, ganteng juga namja ini, baik lagi.” seruku dalam hati.
*jam istirahat*
“Hyun, kajja!!!! Kita ke kantin” seru Minho sambil menarik tanganku. “Ne,, kajja”
Saat menuju kantin, aku melihat namja yang mirip dengan Onew oppa sedang bermain basket sambil dikelilingi yoeja2. “Minho-ah, namja itu siapa?” tanyaku “Owh,, dia Onew. Kamu tau dia kan??” “Onew SHINee?? Jinja??” “Ne, Hyun. Dia namja terpopuler di sekolah ini, setiap hari pasti dia dikelilingi yoeja2. Banyak yang udah menyatakan perasaannya ke dia. Tapi,, (Minho belum selesai bicara Hyun udah gak ada) “Hyuuun,, kamu dimana?”
-AUTHOR POV-
Minho mencari – cari Hyun karena ia takut Hyun kesasar (kan baru masuk sekolah jadi belum hafal daerah sekolah). Dia melihat ada kerumunan orang2 di lapangan basket dan segera kesana. “Yaaaaa!!!! (sambil mendorong bahu Hyun) Kamu tidak pantas jadi yoejacingu Onew oppa. Ngaca dulu dong sebelumnya. Untung aja Onew oppa baik jadi dia hanya tersenyum kapada kamu. Kamu nggak tau ya?? Onew oppa itu udah punya …..” pembicaraan yoeja itu terpotong saat Minho datang menarik tangan Hyun. “Gwenchana?? Apa yang kamu lakukan tadi? Kenapa mereka semua begitu kepadamu? Apa kamu membuat kesalahan? Hyun, jawab aku” tanya Minho panjang lebar. Namun, Hyun hanya berlari sambil menangis. Minho pun mengejarnya.
Sampai di kebun belakang sekolah, Minho melihatnya menangis di bawah pohon. “Hyun, kenapa kamu nangis” tanya Minho. Namun, Hyun tetap tidak menjawab. “Kalau kamu belum mau menjawab, nggak apa2. Menangislah sepuasnya (sambil menyandarkan kepala Hyun ke dadanya)”
Bel istirahat pun berbunyi, Minho mengajak Hyun untuk ke kelas dan menghapus air mata yang mengalir di pipi Hyun.
*pulang sekolah*
“Hyun, Gwenchana?” tanya Minho sambil melihat wajah Hyun. Hyun hanya diam. Dia menulis sesuatu di kertas dan memberikannya kepada Minho
| Minho-ah, mianhae… Aku tidak bisa menceritakan kejadian tadi, sekarang. Mungkin, kamu bisa menghubungiku nanti. 08504119514 |
Tiba – tiba saat Minho hendak mengelus rambut Hyun, “Hyun, kajja. Kita pulang.” seru seorang namja yang tidak lain kakaknya sendiri. Hyun pun keluar kelas sambil bow 45° ke Minho tanpa mengatakan sepatah katapun.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
*di rumah Hyun*
-HYUN POV-
“Ah,,, hari pertamaku di sekolah sangat tidak menyenangkan. Kenapa aku bertindak bodoh di lapangan basket tadi? Hyun-ah pabo” seruku dalam hati. ≈Hello, hello, nareum daero yongil naesseoyo ≈Hello, hello, jamshi yaegi hallaeyo ≈Hello, hello, naega jom seotuljin mollado ≈Who knows eojjeom urin jal dweljido molla. Handphoneku berbunyi. “Nugusaeyo? Oh Minho-ah. Mianhaeyo soal kejadian tadi di sekolah. Aku akan menceritakannya besok, aku sekarang mau latihan dulu. Annyeong”
-MINHO POV-
“Annyeong, Hyun” sambil menutup hpnya.
Kenapa dia menangis di sekolah? Apa yang terjadi sebenarnya? Kepalaku pusing memikirkan itu. Tapi, kenapa aku terus memikirkan dia? Padahal dia itu teman baruku. Owh ya, siapa namja yang mengajaknya pulang? Apakah pacarnya? Ah, Mollayo. Sebaiknya aku tidur saja.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
*di sekolah*
“Annyeong Hyun, Gwenchanayo?” tanya Minho “Gwenchana, Minho-ah. Bisakah nanti pulang sekolah kita ke Namsan Tower? Aku ingin menceritakan masalah kejadian kemarin” Hyun mengajak Minho “Ne,,“ Minho mengangguk.
Bel istirahat pun berbunyi, Hyun dan Minho pergi ke kantin bersama. Hyun, tampak lebih baik dan kembali ceria.
“Minho-ah, kamu mau pesan apa? Aku traktir kamu nih.” “Ah, nggak usah Hyun. Aku bayar sendiri aja” jawab Minho “Aniyo, kamu nggak boleh nolak. Kamu adalah teman terbaikku di sekolah ini. Ayo cepat kamu mau pesan apa? Nanti kantin keburu penuh loh” seru Hyun. “Aku pesan milkshake sama mie ayam aja”
Hyun memesan makanan dan minuman. Saat ia membalikkan badan membawa makanan dan minuman “Brukkk” Hyun menabrak seorang yeoja yang sangat cantik. “Mianhae, baju kamu jadi kotor” Hyun berkata + bow 90° “Nggak apa2 koq. Baju ini bisa dibersihkan. Makanan dan minuman kamu jadi jatuh semua. Ahjumma, pesan lagi makanan yang sama ya. Ini uangnya” seru yoeja itu. “Nggak usah, aku yang salah jadi tidak usah ganti makanan ini” Namun, yoeja itu hanya tersenyum dan pergi.
5 menit kemudian
“Kamu lama sekali Hyun?” tanya Minho. “Mianhae, tadi ada sedikit kecelakaan.” “Kecelakaan apa?” tanya Minho sambil memegang tanganku. “Aku menabrak seorang yeoja sampai bajunya kotor. Dia baik sekali karena dia nggak marah malah membelikan makanan yang baru dan tersenyum kepadaku” seruku sambil melepaskan tangan Minho. Minho pun tersenyum.
*Pulang sekolah*
-HYUN POV-
“Minho-ah, kajja. Kita ke Namsan Tower” seruku sambil menarik tangan Minho.
‘Aku senang mempunyai teman seperti Minho. Semoga tidak pernah ada masalah yang mengahampiri persahabatan Aku dan Minho.’ batinku
*Namsan Tower*
“Wah, noemu yeoppo” aku berkata sambil menghirup udara segar disana. “Minho-ah, disini indah sekali kan? Ini adalah tempat yang paling aku sukai. Oh,ya aku mau cerita kejadian kemarin. Tapi kita duduk dulu ya”. Minho hanya mengangguk.
“Minho-ah, sebenarnya aku sangat menyukai Onew oppa. Jadi, saat kemarin kamu bilang kalau yang main basket itu Onew oppa aku langsung ingin melihatnya dari dekat. Entah kenapa, tanpa berfikir jernih aku langsung berteriak ‘ONEW OPPA SARANGHAE,,, MAUKAH KAMU JADI NAMJACINGUKU?’ semua orang yang melihatku tertawa dan meledekku. Tapi Onew oppa hanya tersenyum kepadaku tanpa berkata apapun.” cerita Hyun panjang lebar. “Owh, begitu. Tapi apakah kamu tidak tau yang sebenarnya? Mengenai Onew Hyung?” tanya Minho. Hyun menggelengkan kepalanya. “Onew hyung sudah punya tunangan. Tunangannya itu bernama Sulli. Ia sekarang sedang belajar di Jepang. Memang tidak semua orang di Korea tau. Tapi, di sekolah ini berita itu sudah tersebar.” cerita Minho.
-HYUN POV-
Mendengar cerita Minho mengenai Onew oppa, hatiku terasa tercabik – cabik. Rasanya aku ingin menangis lagi. Aku ingin sekali menahannya. Namun, ternyata aku tak bisa. Aku menundukkan kepalaku agar Minho tidak melihatku.
“Hyun,waeyo?” Minho bertanya padaku. Aku hanya bisa menggelengkan kepalaku karena jika aku berbicara maka ia akan tau kalau aku menangis. Tiba – tiba Minho memegang daguku dan mengangkatnya. Ia melihatku menangis dan langsung memelukku. Aku pun menangis dalam pelukan Minho. Minho tidak berkata – kata padaku, dia hanya mengelus rambutku. Tiba – tiba hpku berbunyi
≈Listen, everything happens for a reason, everything happens for a reason ≈Dareun namjareun mannan geoneun ibeon han beonppun iraneun
Yoebosayo? Ne oppa. Aku di Namsan Tower. Oppa, jemput aku ya. Annyeong.
-MINHO POV-
Aku merasa bersalah pada Hyun karena membuatnya sedih. Oleh karena itu, aku memeluknya. Tapi tiba- tiba ada yang menelepon. Siapakah namja yang menelepon Hyun? Aku sangat penasaran.
Beberapa menit kemudian, datang seorang namja tampan. Apa dia yang tadi menelepon Hyun? Tunggu, dia orang yang sama yang mengajak Hyun pulang kemarin. Sebenarnya hubungan mereka apa? Pacar? Tapi tidak mungkin karena sepertinya Hyun sangat menyukai Onew hyung. Aghhh.
MINHO POV END
“Annyeonghasayo, Nickhun imnida.” seru namja itu sambil bow 45°. “Annyeonghasayo, Minho imnida”. “Hyun, nugusayo?” “Nickhun is my brother. Minho-ah aku harus pergi sekarang. Gomawo buat semuanya. Annyeong.”seru Hyun. “Minho-ah, maaf adikku ini merepotkanmu. Sekarang dia harus les vocal dulu. Annyeong” seru Nickhun sambil menjabat tangan Minho.
*di YG Record (tempat Hyun les vocal)*
“Annyeonghasayo, Shin Min Jae imnida. Aku baru datang ke Seoul kemarin. Aku berasal dari Jepang. Mohon bantuannya”
-HYUN POV-
Ternyata, kelas vocalku kedatangan murid baru. Dia cantik sekali. Dia mirip sekali dengan yeoja yang tadi aku tabrak di kantin. Aku pun mendekatinya karena penasaran. Ternyata benar dia adalah yoeja yang aku tabrak. Aku meminta maaf kepadanya lagi dan memperkenalkan diriku. Kami pun latihan bersama dan menjadi akrab. Setelah selesai les vocal, aku pulang bersama Min karena kebetulan rumah kita berhadapan.
“Min-ah, besok kita berangkat sekolah bareng ya” seruku. Min mengangguk.
*Malam harinya*
Aku menceritakan mengenai Shin Min Jae kepada Minho. Aku pikir, aku, Minho dan Min bisa menjadi sahabat baik. Bisa jalan – jalan bareng, belajar bareng dll. Sepertinya menyenangkan daripada memikirkan Onew oppa yang udah punya tunangan.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Ah hampir saja kita telat Min. Untung aja tepat waktu” seruku sambil berjalan mundur. “Awas, Hyun!” teriak Min tiba – tiba. Brukkkk!!! “Aigoo, sakit sekali. Hah?” seru Hyun terkejut
-HYUN POV-
Apa aku tidak salah melihat? Aku bertabrakan dengan Onew dan jatuh di tepat di dadanya. Kami sempat saling memandang. Namun, itu hanya berlangsung sebentar karena bel masuk berbunyi. “Mianhaeyo, Onew op… sunbae” seruku sambil berdiri. “Gwenchana, kamu boleh panggil aku oppa. Annyong” Onew tersenyum sambil melambaikan tangannya. (Back song : Heartbeat). Aku terkejut melihat sikapnya. Dia baik sekali. Ahhhh,,, rasanya aku semakin menyukainya.
“Hyun,, Hyun,,, Kajja” seru Min. Aku keluar dari lamunanku. Aku dan Min segera ke kelas.
-AUTHOR POV-
Di kelas Minho sudah menunggu Hyun. “Annyeong, Minho. Ini Min yang tadi malam aku certain ke kamu. Yoepo kan??” tanyaku. “Annyeong, Shin Min Jae imnida” “Annyeong, Choi Minho imnida” sambil berjabat tangan.
*istirahat*
“Minho, kamu tau nggak tadi pagi aku tabrakan ma siapa? Ayo tebak?”
“Emmm,, kalau bikin kamu smile kayak gini sih, siapa lagi selain Onew hyung. That’s true?” jawab Minho “Ya!! Minho jangan bicara gitu, aku malu.” seruku sambil menutup wajahku. “Hyun, orang yang tadi tabrakan ma kamu itu orang yang kamu suka? Waaa… Chukae” seru Min. Hyun berlari menuju kantin meninggalkan Minho dan Min karena sangat malu. “Hahaha,,, dasar Hyun. Min-ah, wae kamu pindah ke Seoul?” Minho memulai pembicaraan. “Aku dari kecil tinggal disini, hanya saja saat SMP kelas 2 aku pindah ke Paris karena ortuku pindah kerja kesana. Emm, aku nggak betah tinggal di Paris. Suasananya jauh banget ma disini. Aku rindu ddeokboki, ramyun n Seoul”. “Owh,, emangnya ortu kamu kerja apa? Designer?” “Anieyo, Minho-ah. Ortuku pattisiere” “Jjincha?? Waw… jarang banget nemuin seorang pattisiere di Korea”. Min tersenyum. Mereka berbincang – bincang panjang lebar sampai nggak kerasa mereka udah nyampe di kantin. Hyun melihat kedua sahabatnya, semakin akrab saja. “Ekm, ekm,” Hyun berpura – pura batuk karena Min dan Minho sepertinya terlalu asyik mengobrol sampai2 Hyun nggak keliatan. Minho dan Min pun tersenyum melihat tingkah Hyun.
*pulang sekolah*
“Jalan – jalan yuk cingu” ajak Hyun. Min mengangguk. “Aku nggak ikut ah. Males” jawab Minho. “Yaa!!! Kamu harus ikut. Ini pertama kalinya aku jalan bareng sahabat2ku. Ayolah” seruku sambil menarik tangan Minho. “Kalian berdua aja sana” seru Minho. “Choi Minho, sahabatku yang baik, yang ganteng, yang lucu, yang aku sayang. Ikut ya!!” seru Hyun sambil mengeluarkan Puppy eye nya.
-MINHO POV-
Saat mendengarkan kata ‘sayang’ dari mulut Hyun, mengapa perasaanku meledak-meledak? Aku ingin bilang kalau aku juga sayang dia. Hyun menatapku dengan puppy eye nya membuat aku ingin mencubitnya karena ia terlihat sangat lucu. Apa yang aku rasakan? Apakah aku suka padanya? May be (ucap Minho dalam hati)
“Nee,, Hyun. Terserah kamu” seruku karena nggak bisa menolak dengan tingkahnya. “Kajja!!!” seru Hyun. Hyun menarik tanganku dan Min. Aku senang saat ia memegang tanganku. Aku ingin dia selalu memegang tanganku.
-MINHO POV END-
“Hyun-ah,, kita ke salon dulu yuk!! Minho-ah kamu mau ikut?” seru Min sambil berjalan mundur. “Aku … Min-ah awas!!!”. Minho menarik tangan Min dan Min jatuh dipelukan Minho. “Hampir saja Min kamu ketabrak. Untungnya Minho sigap menarikmu. (Hyun melihat Min dan Minho berpelukan) Owh,,, kalian so sweet sekali. Kalian tampak serasi. Aku foto kalian ya!!! Click” “Hyun, kamu jangan bercanda. Fotonya hapus” seru Min sambil berlari mengejar Hyun ke dalam salon. Minho hanya tersenyum melihat tingkah mereka.
≈Geureoni neo yeokshi naegaeseo youngwonhee ≈Jayuroweo jigil barae jigeun eesoongan ≈Sarangeun eonjaena a-eeya-eeya apeumdo itneun geoya ≈Eejae neol itneun geoya
“Yobosayo?? Ah,, Victoria Noona. Noona di Korea? Jjincha?? Dimana? Paldang Dam? Aku segera kesana” seru Minho sambil berlari dengan cepat.
Minho’s family (req dari Farah)
Keluarga Minho adalah keluarga yang cukup kaya. Ibunya seorang pelukis sedangkan ayahnya seorang businessman. Minho memiliki seorang kakak perempuan bernama Victoria. Victoria adalah kakak perempuan yang sangat disayangi oleh Minho. Minho sangat dekat dengan kakaknya. Kakaknya adalah leader dari gilrband f(x) sehingga ia harus pergi ke Negara lain untuk konser pertamanya. Minho sangat sedih ketika kakaknya pergi.
*Paldang dam*
“Noona, annyeong” seru Minho sambil memeluk kakaknya. “Minho-ah kamu tambah tinggi aja, wajahmu semakin ganteng. Pasti kamu sudah punya yeojacingu kan??” seru Vic. “Noona….” “Ya sudah, nanti kita bicarakan di rumah. Oh ya,, kamu belum kenal anggota girlband noona kan? Kenalin ini Luna, Amber, Krystal dan Sulli” “Annyeonghasayo, Choi Minho imnida” Tiba-tiba datang seorang namja. Namja itu terlihat tidak asing. “Minho-ah,, kenalin ini Onew. Namjacingunya Sulli”. “Annyeong, Onew imnida” “Annyeong, Minho imnida”.
Minho terkejut. Ternyata Sulli itu temennya Victoria noona dan dia itu yeojacingu Onew. Minho langsung teringat pada Hyun. Dia bernafas lega karena ia tidak bersama Hyun. Lalu mereka pun berbincang – bincang.
≈Geureoni neo yeokshi naegaeseo youngwonhee ≈Jayuroweo jigil barae jigeun eesoongan ≈Sarangeun eonjaena a-eeya-eeya apeumdo itneun geoya ≈Eejae neol itneun geoya
“Minho-ah, kamu dimana? Kita udah selesai nie…” seru Hyun di telfon. “Jigeum,,,, (Aku tidak boleh memberitahu Hyun kalau aku disini bersama Onew, Minho bicara dalam hati)” “Minho-ah, kamu dimana? Jawab aku” “Akuuu,, sebentar lagi kesana. Kamu tunggu saja”.
*beberapa menit kemudian*
“Hyun, Min mianhaeyo. Aku tadi ketemu noonaku,, saking asyiknya berbincang – bincang aku lupa kalau kita sedang jalan2. Hahaha” jawab Minho sambil menggaruk – garuk kepalanya. “Gwenchanayo, Minho-ah. Kajja kita nonton film” senyum Min + narik tangan Minho.
*bioskop Seoul*
“Emm,, nonton apa ya??” tanya Min. “Death Bell 2, pasti seru. Aku yang beli tiket, kalian beli makanan + minumannya ya.” seru Minho + langsung mutusin sendiri tanpa persetujuan Hyun dan Min. “Chakaman, Minho….” perkataan Hyun terpotong karena ia ditarik oleh Min.
*di dalam bioskop*
Mereka dapet tempat duduk di tengah2. Min duduk disebelah kanan Minho dan Hyun duduk disebelah kiri MInho (otomatis Minho ada di tengah). Film pun dimulai. “Kalian berdua nggak takut kan??” tanya Minho sambil melihat ke arah Min. “Sedikit…” “Hyun, kalau kamu?”. Hyun hanya sibuk membaca tulisan di luar cup minumannya sambil mendengarkan lagu (cz dia pake headset). “Hyun, (sambil membuka headset yang terpasang di telinga Hyun)” “YA!!! WAE??” seru Hyun dengan suara sedikit emosi. “Aku hanya ingin tanya apakah kamu takut?? Jangan marah gitu dong. Hufht….” “Nggak… nggak sa…” Film pun dimulai, Min dan Minho menikmati filmnya sedangkan Hyun, ia tidak berani sedikit pun liat ke depan. “Hufht,, dia tidak mendengarku sampai akhir, aku mau bilang kalau dia nggak salah. Malah aku sangat takut. Aku nggak suka film horror. Aku benci” Hyun berbicara dalam hati.
-HYUN POV-
Jahat sekali Min dan Minho, mereka tidak tau ya kalau aku takut banget. Aku melihat ke arah mereka berdua. Terlihat wajah serius, aku pun penasaran. Aku melihat ke depan. “Arrrrrrrrrrrrrrrrrggggggggghhhhhhhhhhh”. Aku berteriak karena terkejut dan aku reflek memeluk tangan yang ada di samping kiriku. Aku tidak mau melihat film itu.
Aku pun menutup mataku dan terlelap masih memeluk tangan yang disamping kiriku.
-HYUN POV END-
Saat hantu muncul, Min dan Hyun teriak. Min reflek memegang tangan Minho. “Sepertinya Min takut, ia memegang tanganku. Aku biarkan saja dia genggam tanganku supaya dia merasa tidak terlalu takut. Eh, Hyun” Minho bergumam dalam hati. Minho menoleh ke sebelah kirinya sambil berkata “Hyun, kamu nggak apa2?”. Minho melihat Hyun memeluk tangan disebelahnya, muka Hyun terlihat ketakutan.
-MINHO POV-
Hyun, kamu sepertinya sangat ketakutan?? Sampe2 kamu memeluk tangan yang disebelahmu. Siapa orang disebelah Hyun? Nugu, nugu? Dia baik sekali tidak melepaskan tangannya (Minho berbicara dalam hati dengan perasaan iri). Aku sangat penasaran. Aku mendekat ke arah kursi Hyun, tanpa melepaskan genggaman Min. Minho tersontak kaget. Kenapa harus dia lagi? Hyun, kamu sengaja memeluknya? Kamu tau kalau disebelahmu itu dia? Tapi kenapa dia tidak melepaskan tangan Hyun yang memeluknya?
-MINHO POV END-
Minho tidak bisa berkonsentrasi menonton film, pikirannya hanya tertuju pada Hyun. Film pun berakhir. Lampu bioskop dinyalakan. “Minho-ah, mianhaeyo. Aku memegang tanganmu dari tadi, aku sangat ketakutan” “Gwenchanayo, kajja” seru Minho sambil merangkul pundak Min sampe ke pintu keluar. “Minho-ah, chakaman. Hyun ketinggalan” Minho tidak mendengarkan kata2 Min dan terus berjalan keluar sambil menarik tangan Min.
-HYUN POV-
Hwuuuuaaaaaaaaaaaa. Dimana aku? Ah iya, di bioskop. Sepertinya aku tertidur. Loh, tangan siapa ini? Minho pastinya. “Minho-ah,,,” aku berhenti bicara saat aku mengangkat kepalaku ke arah muka orang yang tangannya aku peluk. Hatiku berdebar. Kenapa dia? Benarkah dia Onew oppaku? Kenapa dia bisa disini? Aku langsung melepas tanganku. “Syukur deh kamu udah bangun. Sepertinya kamu tadi takut sekali sampe2 tanganku kamu tarik2? Ah, pegalnya” seru Onew sambil tersenyum. “Mianhaeyo, oppa. Aku nggak tau kalau aku memeluk tanganmu. Aku sangat takut dan benci film horror tapi teman2ku malah mengajakku nonton ini. Sekali lagi mianhae oppa, sampe2 tangan oppa pegel” “Gwenchanayo, lebih baik tanganku yang pegal daripada kamu harus pingsan karena ketakutan. Hehehe. Sepertinya kita sering bertemu.. Dimana ya??? Oh ya, kita bertemu pertama kali di lapangan basket, esok harinya kita tabrakan dan sekarang kau tidur sambil memeluk tanganku. Lucu sekali pertemuan kita… Kekeke” seru Onew. Aku hanya mengangguk dan tersipu malu. Aku mencari teman2 ku namun di sana sudah tidak ada orang, hanya tinggal mereka berdua. “Waeyo?” tanya Onew yang melihatku clingak –clinguk. “Aku mencari temanku, oppa. Mereka pergi kemana ya?” jawabku sambil mengambil hp. “Ashh!!” “Waeyo?” tanya Onew lagi. “Hpku mati”. Onew oppa menawarkan bantuannya dengan mengantarku. Sebenernya aku sudah menolaknya tapi dia memaksa. Kata oppa, dia nggak mau ngeliat yeoja yang yoepo + kyopta kayak aku pulang sendirian. Aku senang sekaligus malu karena perkataanya, jadi aku hanya bisa menundukkan kepala.
-HYUN POV END-
“Silahkan masuk” Onew membukakan pintu mobil. “Gomawo oppa” ucapku. Dalam perjalanan kami ngobrol. Rasanya, aku semakin dekat dengan Onew oppa. Aku senang sekali.
*di depan rumah Hyun*
“Oppa gomawo. Annyeong” seru Hyun. Onew melambaikan tangannya sambil tersenyum. Tiba –tiba, “Hya!!! Kamu darimana aja?” tanya Min. “Aku khawatir banget tau. Aku telfon kamu tapi nggak nyambung terus” lanjut Min. “Min, kamu ma Minho jahat banget ninggalin aku di bioskop (Hyun memanyunkan bibirnya). Aku mau nelfon kamu tapi hpku mati” jawab Hyun. “Nah, tadi kamu dianterin siapa?” “Aku dianterin Onew oppa” Hyun tersenyum lebar. “What??? Chinja??”. Hyun mengangguk. “Min, aku masuk rumah dulu ya. Aku udah ngantuk nie” “Ne, Annyeong”
*keesokan harinya di kelas*
“Ekm,, Min sepertinya temen kita yang bernama Kang Hyun Hee lagi seneng banget ya. Dia dapet angpao y kemarin?” tanya Minho. “Bukan. Dia seneng karena kemaren dia dianterin pulang ma Onew oppa”. Minho terdiam.
“Permisi,, ada Kang Hyun Hee disini?” tiba-tiba seorang namja datang ke kelas. “Siapa yang mencariku?” seru Hyun. Saat Hyun melihat namja itu, ia kaget. “Ah, itu dia. Hyun, ini dompet kamu. Sepertinya kemarin jatuh di mobilku saat aku mengantarmu. Ini” seru Onew. “Oh, gomawo oppa” “Ne, chonmanayo”jawab Onew. “Jagiya,, ayo kita makan” seru yoeja sambil melingkarkan tangannya ke tangan Onew yang tak lain adalah Sulli. “Ne, kajja yeobo” jawab Onew. Hyun yang awalnya senang, sekarang ia sedih melihat Onew oppa dan Sulli. “Mereka serasi sekali. Aku nggak pantes bersama Onew oppa. Aku nggak boleh mengganggu hubungan mereka” seru Hyun dalam hati.
Bel istirahat pun berbunyi. Kelas Hyun kedatangan murid baru. “Hello everybody. My name is Lee Jonghyun. I’m from England. I can speak 4 languages. Thank you” seru namja itu. Semua orang di dalam bertepuk tangan. “Jonghyun-si, kamu bisa duduk di sebelah sana” seru seosengnim. Jonghyun duduk di bangku sebelah Hyun.
*pulang sekolah*
“Annyeong hasayo, Lee Jonghyun imnida” “Annyeong, Kang Hyun Hee imnida” “Annyeong, Choi Minho imnida” “Kalian bisa bantu aku?” tanya Jonghyun. “Ne, Bantu apa?” seru Hyun. “Bisa nggak kalian temenin aku liat – liat sekolah ini?” “Ne, dengan senang hati. Kajja” seru Hyun sambil tersenyum.
“Hyun, Jonghyun. Aku nggak bisa ikut, aku harus latihan basket. Mianhae.” seru Minho. “Ahh, ne. Annyeong Minho” seru Jonghyun sambil tersenyum.
Hyun dan Jonghyun melihat – lihat sekolah. Mereka pun berbincang – bincang.
“Hyun, kamu pasti cape. Aku beli dulu ice cream ya. Chakaman” seru Jonghyun.
Beberapa menit kemudian
“Ini ice cream vanilla buat kamu” Jonghyun memberikan ice cream kepada Hyun. “Gomawo, Jonghyun-ah” seru Hyun.
-JONGHYUN POV-
“Sekolah ini indah sekali. Pantas saja saudaraku nggak mau pulang ke Inggris” seru Jonghyun sambil melihat ke langit. “Tentu saja. Di sekolah ini pemandangannya sangat indah. Emangnya siapa saudaramu?” tanya Hyun. Jonghyun menengok ke arah Hyun. “Kekekekeke” Jonghyun tertawa. “Waeyo? Kenapa kamu ketawa? Hyun bingung. “Kamu ini lucu sekali. Ice creamnya belepotan di bibir kamu” seru Jonghyun sambil mengelap ice cream di bibir Hyun menggunakan sapu tangannya. “Ah, yeoja ini cantik sekali dilihat dari dekat. Kenapa tiba - tiba jantungku berdetak kencang ya? Nggak mungkin aku suka sama dia. Aku baru saja kenal dia” seru Jonghyun dalam hati. “Gomawo Jonghyun” seru Hyun.
-JONGHYUN POV END-
-HYUN POV-
Jonghyun baik banget. Dia menurut aku namja terperfect yang aku pernah temui. Ganteng, baik, pinter. Beruntung yeoja yang bisa jadi pacarnya. Ah Hyun, kenapa kamu tiba – tiba memikirkan itu? Masa aku suka sama Jonghyun? Andwae.
“Hyun, kita pulang yuk! Aku antar kamu pulang ya” ajak Jonghyun. Aku nggak menolak ajakan Jonghyun. Jonghyun mengantarku menggunakan motornya Fiat Yamaha YZR-M1 (motornya Valentino Rossi buat balap moto gp). “Kamu siap Hyun?? Pegangan ya” seru Jonghyun. Dia menjalankan motornya. Dia ngebut dan aku berpegangan ke Jonghyun (meluk Jonghyun dari belakang). “Jonghyun, jangan terlalu ngebut, please” Hyun memohon. “Sorry Hyun, tapi motorku ini kalau lambat nggak bisa. Kamu pegangan ja. Nggak akan terjadi apa2 kok, tenang ja” {ya iyalah namanya juga motor balap. Hyun aneh2 ja. Wkwk}
Akhirnya sampai juga di rumahku. “Jonghyun, gomawo” seruku. “Chonamanayo, Hyun. Annyeong” Jonghyun melambaikan tangannya dan matanya ‘wink’ ke arah Hyun.
-AUTHOR POV-
*Sebulan kemudian menjelang kelulusan*
“Sudah sebulan aku tidak melihat Onew oppa dan aku sekarang sudah bisa melupakannya. Itu karena aku menyukai orang lain tapi aku nggak tau perasaan dia dan aku nggak berani ngungkapinnya.” seru Hyun dalam hati. “Hey, kamu ini jangan ngelamun Hyuuun. Ntar … “ seru Minho. “Ntar apa??” tanya Min. “Ntar aku popo kamu loh” seru Minho sambil tersenyum jail. “Ngaco kamu. Siro” seru Hyun. “Chu!!” Minho nekad sambil menutup matanya. Hyun bergeser dari tempat ia berdiri semula tapi Minho nggak tau dan Chu!! Minho jadinya nge-popo Min. Hyun tertawa. Mendengar suara tertawa Hyun, Minho membuka matanya. “Ya!!! Kenapa jadi kamu, Min” bentak Minho. “Kamu ini seenaknya nge-popo aku. Udah itu ngebentak lagi. Napeun namja” seru Min sambil pergi. “Min, kamu mau pergi kemana?” teriak Hyun. Min tidak menjawab dan Hyun langsung mengejar Min dan berkata “Minho, kamu jahat. Nggak ngerti perasaan cewek. Kamu pantas disebut napeun namja”. Minho kaget mendengar ucapan Hyun dan ia mengejar Hyun. Ia ingin tau kenapa Hyun berkata begitu.
“Min, kamu jangan nangis” seru Hyun setelah menemukan Min di bawah pohon. “Hyun-ah, aku benarkan? Selama ini Minho suka sama kamu. Dia selalu baik padamu. Aku sudah menyatakan perasaanku lewat surat padanya dan selalu memberikan makanan di lokernya tapi dia bersikap biasa aja malah dia semakin memperhatikanmu” Min berbicara sambil menangis. Hyun mengusap rambut Min. Minho mendengar pembicaraan Min dan Hyun. Ia kaget. “Jadi, selama ini yang sering memberikanku makanan dan mengirimku surat cinta adalah Min bukan Hyun? Pantas saja aku disebut napeun namja. Aku nggak tau kalau Min menyukaiku. Aku harus gimana? Aku menyukai Hyun sejak pertama kali bertemu. Aku udah sering menunjukkan kepada Hyun kalau aku suka dia. Tapi Hyun tidak merespon apa – apa. Dia hanya menyangka aku bercanda dan aku merasa kalau dia menyukai orang lain tapi aku nggak tau siapa cowok itu” Minho berbicara sendiri dengan suara yang pelan. Tiba – tiba kertas jatuh mengenai Minho. Minho membacanya
|JANGAN MENGEJAR YEOJA YANG BELUM TENTU MENYUKAIMU. LEBIH BAIK MENERIMA YEOJA YANG MENYUKAIMU DAN MULAI MENYUKAI YEOJA TERSEBUT|
Setelah membaca kertas itu, Minho langsung menghampiri Min. “Min, mianhaeyo. Aku sudah mendengar semua. Aku memang napeun namja. Sebenarnya aku nggak tau kalau yang membuat surat dan memberikan makanan kepada ku itu kamu, aku menyangka yang membuatnya itu Hyun. Makanya aku perhatian kepadanya” seru Minho sambil memeluk Min. “Tapi kamu menyukai Hyun kan?” tanya Min sambil melepas pelukan Minho. “Memang dulu aku menyukai Hyun. Tapi setelah adayeoja yang memberiku surat cinta dan makanan, aku menyukai yeoja itu. Jadi, Min-ah. Saranghaeyo” Minho memeluk Min lagi. “Nado, saranghae Minho-ah” seru Min. Minho menghapus air mata Min dan mendekatkan wajahnya ke wajah Min. “Minho-ah, jangan dulu. Aku sebaiknya pergi. Nanti aku ganggu kalian lagi. Dahhh” seru Hyun tiba – tiba. Minho hanya tersenyum dan Chu!!!
-HYUN POV-
Aku senang melihat mereka jadian. Semoga mereka langgeng. Aku sebaiknya pulang duluan. “Hyun, ayo aku antar” seru Jonghyun. “Ne”. Cowok ini adalah orang yang aku suka, Lee Jonghyun. Aku menyukainya saat ia mengelap ice cream di bibirku dulu. Setelah itu, kami menjadi teman baik. Aku sering kerja kelompok di rumah Jonghyun bersama Min dan Minho. Kami selalu pergi berempat kemana pun. “Jonghyun-ah, bisa nggak kamu mengantarku ke Bexco?” pintaku. “Ne Hyun. Dengan senang hati. Kenapa kamu mau kesana?” tanya Jonghyun. “Menurut oppaku, itu tempat yang cocok untuk membuang sesuatu yang ingin kita lupakan” “Apa yang ingin kau lupakan?” tanya Jonghyun. “Seseorang yang dulu aku cintai dan sekarang aku sudah bisa melupkannya. Jadi aku harus membuang kenangan itu” jawabku.
*di Bexco*
-JONGHYUN POV-
“Hyun-ah, foto siapa itu? tanyaku penasaran. “Ini, liat saja” seru Hyun. “Aigoo. Ini kan Onew hyung. Kau menyukainya dulu?” tanyaku lagi. Hyun mengangguk dan bertanya “Kau kenal Onew oppa?”. “Kau belum tau kalu dia saudaraku yang nggak mau pulang ke Inggris?” seruku. “Oh,, aku nggak tau. Waktu kamu mau memperkenalkan saudaramu itu pasti aku ada acara jadi aku nggak pernah tau” seru Hyun. “Kenapa kau melupakan dia?” tanyaku. “Karena sekarang aku sudah menyukai orang lain” jawab Hyun. Mendengar Hyun berbicara begitu, hatiku sedikit sedih. Jujur saja, selama ini aku udah mencintai Hyun tapi aku nggak berani mengungkapkan perasaanku. Aku memberanikan diri bertanya mengenai siapa namja yang sekarang disukai Hyun. Namun Hyun hanya menggeleng. “Hyun-ah, beritahu aku. Siapa namja itu?” tanyaku. “Siro, namja itu nggak akan pernah tau kalau aku menyukainya. Aku juga nggak yakin kalau dia punya perasaan yang sama” seru Hyun. “Kamu harus coba mengatakannya. Gimana kalau ternyata dia punya perasaan yang sama? Ayo, aku dukung. Hyun… Fighting” seruku menyemangati Hyun.
-JONGHYUN POV END-
“Hwaaaaaa!!!! (sambil melihat jam) sudah mau jam 7 malam. Ayo kita pulang. Nanti ortuku marah” seru Hyun. “Kajja. Siap ya. Pegangan. Aku mau ngebut” seru Jonghyun. Diperjalanan Hyun tidak berbicara sepatah kata pun dan hanya memeluk Jonghyun. Jonghyun bosan dan ia memulai pembicaraan tapi Hyun hanya diam. Saat di lampoon merah, Jonghyun melihat wajah Hyun dikaca. Ternyata Hyun tidak berbicara karena dia tertidur pulas di punggung Jonghyun. Hyun terlihat cape. Jonghyun sedikit memelankan motornya agar Hyun bisa tidur lebih lama (maksudnya sih Jonghyun pengen Hyun tidur lama2 di punggungnya).
*sampai di depan rumah Hyun*
“Hyun,, sudah sampai rumah. Ayo bangun” seru Jonghyun dengan nada lembut. Hyun tidak bangun. Jonghyun yang tidak tega melihat Hyun tertidur pulas akhrinya menggendong Hyun. “Permisi” seru Jonghyun sambil mengetuk pintu. “Hyun, kau…” seru omma Hyun. “Tante, boleh saya membawa Hyun masuk ke kamarnya? Setelah itu saya akan menceritakan semuanya.” seru Jonghyun. “Ne, silahkan” seru omma Hyun. Setelah membawa Hyun ke kamarnya. Jonghyun bercerita kepada omma Hyun. Mereka berbincang – bincang sampai larut malam. “Tante, saya pulang dulu” seru Jonghyun. “Hati – hati ya. Sering – sering main kesini” kata omma Hyun. “Ne, tante. Annyeong”
*keesokan harinya (hari Minggu)*
“Huaaaa. Nyenyak sekali tidurku. Eh, kenapa aku sudah ada di kamarku?” tanya Hyun dalam hati. Hyun pun keluar dari kamarnya dan bertanya kepada ommanya. “Hyun, kamu beruntung punya namjacingu kayak Jonghyun. Udah baik, ganteng, sopan santun lagi. Kenapa kamu nggak ngenalin ke omma?” “Hah?? Aku nggak punya namjacingu omma. Dia itu temenku. Kemarinnn…..” perkataan Hyun dipotong ommanya “Omma udah tau semua. Dia yang menceritakan kepada omma. Masa dia bukan namja cingu kamu? Sepertinya kamu menyukai dia?” tanya omma. Hyun mengangguk dan lari masuk ke kamarnya.
≈ajiktto meon mirae-ui irigetjjiman≈geu ttaen kkumi anigil≈just one love≈uri duri georeoganeun giri≈gatkkireul baraeyo
“Yobosaeyo? Min-ah, waeyo? Jigeum? Ne,, araso”.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Min-ah, waeyo?” tanya Hyun. “Sekarang kan pembagian peran buat pementasan drama. Kamu nggak inget? Untung aku menelfon kamu” jawab Min. Hyun lupa kalu hari ini pembagian peran untuk drama Prince Hours. “Annyeong yeobo. Annyeong Hyun” seru Minho. “Ekm,, yang baru jadian. Bikin iri aja deh. Haha” kata Hyun. “Eh, Jonghyun mana?” tanya Minho. “Itu dia” jawab Hyun sambil menunjuk Jonghyun yang berjalan ke arah mereka.
“MOHON PERHATIAN. Pembagian peran drama Prince Hours. Pangeran Shin diperankan oleh Choi Minho. Pangeran Yul diperankan oleh Lee Jonghyun. Putri Chae Kyong diperankan oleh Kang Hyun Hee. Putri Hyo Rin diperankan oleh Shin Min Jae. Bla blab la …..”
“Kita semua jadi pemeran utama. Yeee” seru Hyun. “Ya!!! Kamu senang?? Kamu berperan sebagai Chae Kyong yang nantinya menikah dengan Shin. Babo!!” bentak Jonghyun. “KEPADA SEMUA PEMERAN UTAMA DIHARAPKAN KE RUANG TEATER SEKARANG”
*di ruang Teater*
“Owh.. saya nggak salah milih kalian. Kalian adalah dua pasangan yang sangat cocok” seru seosengnim. “Sorry, sir. Minho dan Min berpacaran. Mana mungkin mereka memainkan drama dengan pasangan yang berbeda?” Jonghyun berbicara. “Owh. Lee Jonghyun, this drama tidak seperti aslinya. Ceritanya Shin dan Chae Kyong dijodohkan. Mereka dua – duanya anak bangsawan. Mereka menolak perjodohan itu karena mereka sudah memiliki pasangan masing – masing. Orang tua mereka menerima penolakan mereka tapi mereka tidak menerima pasangan mereka masing – masing (Yul dan Hyo Rin) karena mereka bukan dari anak bangsawan. Shin dan Chae Kyong mencoba berbagai cara agar orang tua mereka bisa menerima pasangan mereka masing – masing. Akhirnya orang tua itu menerima. Shin, Hyo Rin menikah bersama Chae Kyong, Yul. Mereka hidup bahagia” cerita seosengnim panjang lebar. “Ah, aku lega. Ternyata ceritanya begitu” seru Jonghyun. “Sepertinya kamu bukan khawatir karena aku dan Minho bukan pasangan tapi kamu mau berpasangan sama Hyun. Iya kan?” tanya Min sambil memandang wajah Jonghyun serius. Jonghyun tidak menjawab. Dia hanya diam.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setiap hari Hyun, Jonghyun, Min, dan Minho berlatih drama. Mereka setiap hari pulang jam 7 malam. Jonghyun pun semakin sering datang ke rumah Hyun karena ia setiap hari mengantar Hyun pulang.
*sebelum pementasan drama dimulai*
“Hyun dan Jonghyun, perlihatkan kemesraan kepada penonton layaknya orang berpacaran. Jangan terlalu kaku. Kalian harus bisa seperti Min dan Minho. Sebentar lagi kalian akan tampil. Bersiap” perintah seosengnim. “Ne,,,” jawab Hyun dan Jonghyun serempak.
*pementasan drama dimulai*
skip langsung ke ending drama
(Latar kerajaan) “Hyo Rin, akhirnya kita menikah juga. Saranghaeyo” seru Minho sambil popo. “Nado, saranghae” seru Min.
Penonton bertepuk tangan.
(Latar pinggir pantai) “Chae Kyong, setelah melewati perjalanan yang berliku. Akhirnya kita menikah. Shin dan Hyo Rin pasti bahagia di istana. Saranghaeyo Chae Kyong” seru Jonghyun. “Nado, saranghaeyo Yul” seru Hyun. Teriakan penonton terdengar semakin keras. Mereka berteriak “Popo, popo, popo”. Jonghyun menatap tajam Hyun. Ia memberi sinyal kepada Hyun. Apakah perkataan penonton boleh ia lakukan. Hyun mengangguk. Jonghyun bersikap se rileks mungkin dan mendekatkan wajahnya ke wajah Hyun. Chu!!! Tirai diturunkan perlahan.
“Ya!!! Kalian mau sampai kapan begitu?? Drama sudah berakhir. Kita harus segera member hormat kepada penonton” seru Min. Jonghyun dan Hyun kaget mendengar perkataan Min. Mereka kira dramanya belum selesai. “Kajja, Min” seru Hyun menarik tangan Min dengan wajah merah karena malu. “Jonghyun, kamu hebat sekali. Aku tau kamu menyukai Hyun” kata Minho. “Ya. Aku menyukainya sejak pertama kali bertemu” Jonghyun menjawab dengan tersenyum.
*pulang drama*
“Yeobo, kenapa Jonghyun dan Hyun menjadi sangat canggung begitu? Setelah drama selesai mereka tidak berbicara satu sama lain” tanya Min. “Aku tau mereka saling mencintai tapi mereka sama2 takut cinta mereka nggak terbalas. Ayo kita pulang. Biarin mereka berdua. Jonghyun pasti nganterin Hyun pulang. Kajja” seru Minho.
Min dan Minho pun pulang.
-HYUN POV-
Kenapa aku jadi canggung gini dengan Jonghyun? Emm, aku harus memulai pembicaraan. “Jonghyun-ah, gomawo atas kerjasamanya. Untung kita tidak dimarahi seosengnim. Go…” perkataanku terpotong karena Jonghyun tiba – tiba memelukku. “Hyun-ah… Bisa kita seperti ini selama 5 menit saja?” Aku mengangguk sambil melihat jamku. Jonghyun memelukku semakin erat. “Jonghyun, waktumu tinggal 30 detik lagi”. “Hyun-ah, saranghae… Neomu saranghaeyo” ucap Jonghyun di telingaku. Aku terkejut mendengar perkataan Jonghyun. Jonghyun melepaskan pelukannya dan menatapku. Aku menunduk. Aku tidak bisa melihat wajahnya. Jonghyun mengangkat daguku dan berkata “Hyun-ah, maukah kamu jadi yeojacingu ku?”. Aku menatap matanya yang penuh harap. “Jonghyun-ah…” perkataanku dipotong lagi oleh dia. “Sebaiknya kamu menjawabnya setelah aku mengantarmu pulang. Kajja”
-JONGHYUN POV-
Aku menghentikan jawaban Hyun tadi karena aku takut dia menolakku. Aku sangat penasaran dengan jawabannya. Tapi aku harus menerima jawaban apapun darinya.
*di depan rumah Hyun*
“Kamu bisa jawab sekarang. Emmm,,, kalau kamu nggak nerima aku, kamu langsung masuk rumah tapi kalau kamu nerima aku, kamu peluk aku” Hyun membalikkan badan dan perlahan memasuki rumahnya. Aku pun membalikkan badanku, aku tau kalau aku bakalan di tolak. Aku memakai helmku dan …. Hyun memelukku. Aku membalikan badanku. “Nado, saranghae Jonghyun-ah” seru Hyun. Hyun memelukku erat dan aku mencium keningnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
*Keesokan Harinya*
“Hyun-ah, sekarang oppa harus pergi ke Macau. Kamu baik-baik di rumah ya” seru Nickhun terburu-buru. “Oppa, chakaman!!!Aku nggak mau sendirian disini”. “Araso, oppa nanti beli 2 tiket buat kamu nyusul kesana. Oppa pergi dulu. Annyeong”
beberapa menit kemudian bel berbunyi
“Chogiyo, rumah keluarga Kang?” seru seorang namja.l “Ne, waeyo?” jawab Hyun. “Ini pesanan tiket dari Nickhun” “Kamsahamnida”
-HYUN POV-
Oppaku kenapa ya tiba2 harus pergi ke Macau? Ada apa ya disana? Ini kan ada dua tiket (sambil melihat tiket), aku ajak Jonghyun aja.
“Annyeong, appa (panggilan Hyun ke Jonghyun). Eodieyo?? Aku punya 2 tiket ke Macau dari oppaku, kamu bisa ikut?? Jinja?? Gomawo, appa. Saranghae. Annyeong”
*keesokan harinya*
Jonghyun sudah menunggu di depan rumah Hyun untuk pergi ke bandara. Hyun bergegas turun dari kamarnya sambil membawa kopernya. Lalu mengunci pintu rumahnya. “Omma (panggilan Jonghyun ke Hyun) udah siap? Nggak ada yang ketinggalan?” “Udah semua. Tiket, uang, baju dll. Kajja appa” seru Hyun. Mereka pun berangkat ke bandara. Diperjalanan mereka berbincang – bincang.
Sesampainya di bandara, mereka langsung memeasuki pesawat karena 5 menit lagi pesawat lepas landas. “Appa, aku heran kenapa oppaku buru2 ke Macau kemaren” seru Hyun. “Aku nggak tau, omma. Sebentar lagi lepas landas, kamu ini (memakaikan selfty belt Hyun)”. Hyun hanya tertawa. Pesawat pun lepas landas. “Waaa, pemandangannya indah. Tapi nggak seindah naik kendaraan darat. Appa mau makan?? Aku bawa kimbap. Ini” seru Hyun. Jonghyun melahap makanan yang dibawa Hyun. “Kamu nggak makan Hyun?” “Nggak aku masih kenyang. Buat appa aja”. Selesai makan Jonghyun pergi ke toilet. Hyun merasa ngantuk. Ia pun tertidur dengan kepala menghadap ke jendela.
“Omma,, omma. Kepalamu akan sakit tidur seperti itu” seru Jonghyun dalam hati setelah selesai dari toilet. Jonghyun pun membalikkan kepala Hyun sehingga bersandar di dada Jonghyun. Lalu Jonghyun tidur.
*1 jam kemudian*
“Excuse me, we are in Macau now. Please wake up” kata Pramugari. “Owh, sorry. Hyun, bangun kita udah nyampe” seru Jonghyun. Jonghyun dan Hyun turun dari pesawat. Hyun langsung menelfon oppanya. Oppanya memberitahukan alamat untuk Jonghyun dan Hyun menginap. Mereka pun pergi.
*sampai di vila*
“Oppa. Neomu pogosipoyo” Hyun memeluk oppanya. “Nado, Hyun-ah” seru Nickhun. “Oppa, kenapa kamu kesini buru2 kemarin? Apa yang terjadi?” “Oppa akan jawab nanti, sekarang kamu dan Jonghyun sebaiknya istirahat dulu” seru Nickhun. Hyun mengangguk.
*malam harinya*
“Hyun, oppa kesini untuk mengejar yeoja cingu oppa. Dia marah pada oppa tapi untungnya sekarang kita udah baikan” cerita Nickhun. “Siapa namanya?” tanya Hyun penasaran. “Min Jin Rin. Itu orangnya” Nickhun menunjuk kepada yeoja yang baru datang. “Annyeonghasayo” seru Jin Rin. “Annyeonghasayo” kata Hyun.
-HYUN POV-
Yeoja cingunya oppa neomu yeppo. Dia baik + perhatian. Aku setuju kalau dia jadi kakak iparku. Kalau bisa mereka cepet2 menikah. Aku pun mengusulkan untuk mereka segera menikah. Tapi mereka hanya tertawa. “Oppa, aku udah ngantuk. Aku masuk kamar ya. Annyeong oppa, annyeong onnie”
*satu tahun kemudian*
“Hari ini, hari yang paling bahagia buat aku. Aku memakai gaun pengantin putih kebiru-biruan. Ya, hari ini aku akan menikah dengan Jonghyun. Disebelahku ada Jin Rin onnie dan sahabatku Min. Mereka juga menggunakan gaun pengantin. Jin Rin onnie menggunakan gaun berwarna putih sedangkan Min menggunakan gaun berwarna rose (pink ke putih-putihan). Kami bertiga akan menikah bersama dengan pasangan masing – masing” seru Hyun dalam hati.
“Pengantin wanita harap segera memasuki gedung pernikahan” seru IO. Hyun, Min, dan Jin Rin keluar ruang rias dan masuk ke dalam gedung bersama pasangan masing – masing.
Hyun tampak sangat serasi dengan Jonghyun. Min dan Minho bagaikan Prince dan Princess. Begitu juga Nickhun dan Jin Rin, mereka terlihat perfect.
Akhirnya, mereka semua bahagia. Onew kemana?? Ceritanya Onew masih ama Sulli, mereka belum menikah karena Sulli masih harus nyelesaiin S1 di New York.

THE END
Gomawo yang udah baca, yang udah comment
Mianhae, ffnya jelek… baru tahap belajar…

Author Re_Onew pergi dulu …. Bye… Bye

Annyeong!!!!

Read More...... Read more: http://technicalfirefox.blogspot.com/2011/10/cara-membuat-read-more-baca.html#ixzz1bb1mR0Mx

1st FF (Love come true,,, but….)

FF K-Pop : Love come true,,, but….
Author : Renada (Re_Onew)
Cast : Onew
Victoria
Nickhun
Kang Hyun Hee
Sulli
Minho
Shin Min Jae
Jonghyun CN Blue
Amber (cameo)
Krystal (cameo)
Luna (cameo)
Genre : Romance, School life, Music
Annyeonghaseyo, Kang Hyun Hee imnida. Aku adalah fans berat Onew oppa. Aku tinggal di Busan bersama orang tua dan oppaku. Oppaku bernama Nickhun. Dia adalah kakak yang paling perfect buatku. Dia tampan, pintar, dan ramah. I love my family and Onew oppa.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

“Hyuuun-ah,,, cepat turun. Sarapan udah siap.” ibuku berteriak. “Ne,, uma.” jawabku sambil turun menuju meja makan. “Annyong, Hyun. Jigeum, noemu kyopta” seru Nickhun oppa sambil mengelus rambutku. “Annyong oppa.. Gomawoyo” jawabku dengan eye smile.
Selesai sarapan, aku berangkat ke sekolah baruku bersama Nickhun oppa.
*di sekolah*
-HYUN POV-
“Oppa, sekolahnya indah sekali. Nyaman dan…. “ perkataanku berhenti ketika aku melihat seorang namja yang sedang main basket. “Owh,,, Itu namja ganteng banget, kyopta lagi. Ehh, chakaman… sepertinya dia mirip sekali dengan My love Onew oppa… Andwae,, nggak mungkin banget.
“Hyuuuun,,, Hyuuuuuuun,, Hyuuuuuuuuuuun” Nickhun oppa memanggilku. “Waeyo oppa?” seruku. “Kaja,, uri harus ke ruang kepala sekolah” Nickhun oppa mengajakku sambil menunjukkan eye smilenya.
*di kelas Hyun*
“Annyeonghaseyo, Kang Hyun Hee imnida” sambil bow 90°. “Hyun,, kamu duduk di sebelah Minho di sana” seru seosengnim. “Annyeong Hyun, Minho imnida” sambil tersenyum. “Ne, Annyeong”
“Emmm,, ganteng juga namja ini, baik lagi.” seruku dalam hati.
*jam istirahat*
“Hyun, kajja!!!! Kita ke kantin” seru Minho sambil menarik tanganku. “Ne,, kajja”
Saat menuju kantin, aku melihat namja yang mirip dengan Onew oppa sedang bermain basket sambil dikelilingi yoeja2. “Minho-ah, namja itu siapa?” tanyaku “Owh,, dia Onew. Kamu tau dia kan??” “Onew SHINee?? Jinja??” “Ne, Hyun. Dia namja terpopuler di sekolah ini, setiap hari pasti dia dikelilingi yoeja2. Banyak yang udah menyatakan perasaannya ke dia. Tapi,, (Minho belum selesai bicara Hyun udah gak ada) “Hyuuun,, kamu dimana?”
-AUTHOR POV-
Minho mencari – cari Hyun karena ia takut Hyun kesasar (kan baru masuk sekolah jadi belum hafal daerah sekolah). Dia melihat ada kerumunan orang2 di lapangan basket dan segera kesana. “Yaaaaa!!!! (sambil mendorong bahu Hyun) Kamu tidak pantas jadi yoejacingu Onew oppa. Ngaca dulu dong sebelumnya. Untung aja Onew oppa baik jadi dia hanya tersenyum kapada kamu. Kamu nggak tau ya?? Onew oppa itu udah punya …..” pembicaraan yoeja itu terpotong saat Minho datang menarik tangan Hyun. “Gwenchana?? Apa yang kamu lakukan tadi? Kenapa mereka semua begitu kepadamu? Apa kamu membuat kesalahan? Hyun, jawab aku” tanya Minho panjang lebar. Namun, Hyun hanya berlari sambil menangis. Minho pun mengejarnya.
Sampai di kebun belakang sekolah, Minho melihatnya menangis di bawah pohon. “Hyun, kenapa kamu nangis” tanya Minho. Namun, Hyun tetap tidak menjawab. “Kalau kamu belum mau menjawab, nggak apa2. Menangislah sepuasnya (sambil menyandarkan kepala Hyun ke dadanya)”
Bel istirahat pun berbunyi, Minho mengajak Hyun untuk ke kelas dan menghapus air mata yang mengalir di pipi Hyun.
*pulang sekolah*
“Hyun, Gwenchana?” tanya Minho sambil melihat wajah Hyun. Hyun hanya diam. Dia menulis sesuatu di kertas dan memberikannya kepada Minho
| Minho-ah, mianhae… Aku tidak bisa menceritakan kejadian tadi, sekarang. Mungkin, kamu bisa menghubungiku nanti. 08504119514 |
Tiba – tiba saat Minho hendak mengelus rambut Hyun, “Hyun, kajja. Kita pulang.” seru seorang namja yang tidak lain kakaknya sendiri. Hyun pun keluar kelas sambil bow 45° ke Minho tanpa mengatakan sepatah katapun.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
*di rumah Hyun*
-HYUN POV-
“Ah,,, hari pertamaku di sekolah sangat tidak menyenangkan. Kenapa aku bertindak bodoh di lapangan basket tadi? Hyun-ah pabo” seruku dalam hati. ≈Hello, hello, nareum daero yongil naesseoyo ≈Hello, hello, jamshi yaegi hallaeyo ≈Hello, hello, naega jom seotuljin mollado ≈Who knows eojjeom urin jal dweljido molla. Handphoneku berbunyi. “Nugusaeyo? Oh Minho-ah. Mianhaeyo soal kejadian tadi di sekolah. Aku akan menceritakannya besok, aku sekarang mau latihan dulu. Annyeong”
-MINHO POV-
“Annyeong, Hyun” sambil menutup hpnya.
Kenapa dia menangis di sekolah? Apa yang terjadi sebenarnya? Kepalaku pusing memikirkan itu. Tapi, kenapa aku terus memikirkan dia? Padahal dia itu teman baruku. Owh ya, siapa namja yang mengajaknya pulang? Apakah pacarnya? Ah, Mollayo. Sebaiknya aku tidur saja.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
*di sekolah*
“Annyeong Hyun, Gwenchanayo?” tanya Minho “Gwenchana, Minho-ah. Bisakah nanti pulang sekolah kita ke Namsan Tower? Aku ingin menceritakan masalah kejadian kemarin” Hyun mengajak Minho “Ne,,“ Minho mengangguk.
Bel istirahat pun berbunyi, Hyun dan Minho pergi ke kantin bersama. Hyun, tampak lebih baik dan kembali ceria.
“Minho-ah, kamu mau pesan apa? Aku traktir kamu nih.” “Ah, nggak usah Hyun. Aku bayar sendiri aja” jawab Minho “Aniyo, kamu nggak boleh nolak. Kamu adalah teman terbaikku di sekolah ini. Ayo cepat kamu mau pesan apa? Nanti kantin keburu penuh loh” seru Hyun. “Aku pesan milkshake sama mie ayam aja”
Hyun memesan makanan dan minuman. Saat ia membalikkan badan membawa makanan dan minuman “Brukkk” Hyun menabrak seorang yeoja yang sangat cantik. “Mianhae, baju kamu jadi kotor” Hyun berkata + bow 90° “Nggak apa2 koq. Baju ini bisa dibersihkan. Makanan dan minuman kamu jadi jatuh semua. Ahjumma, pesan lagi makanan yang sama ya. Ini uangnya” seru yoeja itu. “Nggak usah, aku yang salah jadi tidak usah ganti makanan ini” Namun, yoeja itu hanya tersenyum dan pergi.
5 menit kemudian
“Kamu lama sekali Hyun?” tanya Minho. “Mianhae, tadi ada sedikit kecelakaan.” “Kecelakaan apa?” tanya Minho sambil memegang tanganku. “Aku menabrak seorang yeoja sampai bajunya kotor. Dia baik sekali karena dia nggak marah malah membelikan makanan yang baru dan tersenyum kepadaku” seruku sambil melepaskan tangan Minho. Minho pun tersenyum.
*Pulang sekolah*
-HYUN POV-
“Minho-ah, kajja. Kita ke Namsan Tower” seruku sambil menarik tangan Minho.
‘Aku senang mempunyai teman seperti Minho. Semoga tidak pernah ada masalah yang mengahampiri persahabatan Aku dan Minho.’ batinku
*Namsan Tower*
“Wah, noemu yeoppo” aku berkata sambil menghirup udara segar disana. “Minho-ah, disini indah sekali kan? Ini adalah tempat yang paling aku sukai. Oh,ya aku mau cerita kejadian kemarin. Tapi kita duduk dulu ya”. Minho hanya mengangguk.
“Minho-ah, sebenarnya aku sangat menyukai Onew oppa. Jadi, saat kemarin kamu bilang kalau yang main basket itu Onew oppa aku langsung ingin melihatnya dari dekat. Entah kenapa, tanpa berfikir jernih aku langsung berteriak ‘ONEW OPPA SARANGHAE,,, MAUKAH KAMU JADI NAMJACINGUKU?’ semua orang yang melihatku tertawa dan meledekku. Tapi Onew oppa hanya tersenyum kepadaku tanpa berkata apapun.” cerita Hyun panjang lebar. “Owh, begitu. Tapi apakah kamu tidak tau yang sebenarnya? Mengenai Onew Hyung?” tanya Minho. Hyun menggelengkan kepalanya. “Onew hyung sudah punya tunangan. Tunangannya itu bernama Sulli. Ia sekarang sedang belajar di Jepang. Memang tidak semua orang di Korea tau. Tapi, di sekolah ini berita itu sudah tersebar.” cerita Minho.
-HYUN POV-
Mendengar cerita Minho mengenai Onew oppa, hatiku terasa tercabik – cabik. Rasanya aku ingin menangis lagi. Aku ingin sekali menahannya. Namun, ternyata aku tak bisa. Aku menundukkan kepalaku agar Minho tidak melihatku.
“Hyun,waeyo?” Minho bertanya padaku. Aku hanya bisa menggelengkan kepalaku karena jika aku berbicara maka ia akan tau kalau aku menangis. Tiba – tiba Minho memegang daguku dan mengangkatnya. Ia melihatku menangis dan langsung memelukku. Aku pun menangis dalam pelukan Minho. Minho tidak berkata – kata padaku, dia hanya mengelus rambutku. Tiba – tiba hpku berbunyi
≈Listen, everything happens for a reason, everything happens for a reason ≈Dareun namjareun mannan geoneun ibeon han beonppun iraneun
Yoebosayo? Ne oppa. Aku di Namsan Tower. Oppa, jemput aku ya. Annyeong.
-MINHO POV-
Aku merasa bersalah pada Hyun karena membuatnya sedih. Oleh karena itu, aku memeluknya. Tapi tiba- tiba ada yang menelepon. Siapakah namja yang menelepon Hyun? Aku sangat penasaran.
Beberapa menit kemudian, datang seorang namja tampan. Apa dia yang tadi menelepon Hyun? Tunggu, dia orang yang sama yang mengajak Hyun pulang kemarin. Sebenarnya hubungan mereka apa? Pacar? Tapi tidak mungkin karena sepertinya Hyun sangat menyukai Onew hyung. Aghhh.
MINHO POV END
“Annyeonghasayo, Nickhun imnida.” seru namja itu sambil bow 45°. “Annyeonghasayo, Minho imnida”. “Hyun, nugusayo?” “Nickhun is my brother. Minho-ah aku harus pergi sekarang. Gomawo buat semuanya. Annyeong.”seru Hyun. “Minho-ah, maaf adikku ini merepotkanmu. Sekarang dia harus les vocal dulu. Annyeong” seru Nickhun sambil menjabat tangan Minho.
*di YG Record (tempat Hyun les vocal)*
“Annyeonghasayo, Shin Min Jae imnida. Aku baru datang ke Seoul kemarin. Aku berasal dari Jepang. Mohon bantuannya”
-HYUN POV-
Ternyata, kelas vocalku kedatangan murid baru. Dia cantik sekali. Dia mirip sekali dengan yeoja yang tadi aku tabrak di kantin. Aku pun mendekatinya karena penasaran. Ternyata benar dia adalah yoeja yang aku tabrak. Aku meminta maaf kepadanya lagi dan memperkenalkan diriku. Kami pun latihan bersama dan menjadi akrab. Setelah selesai les vocal, aku pulang bersama Min karena kebetulan rumah kita berhadapan.
“Min-ah, besok kita berangkat sekolah bareng ya” seruku. Min mengangguk.
*Malam harinya*
Aku menceritakan mengenai Shin Min Jae kepada Minho. Aku pikir, aku, Minho dan Min bisa menjadi sahabat baik. Bisa jalan – jalan bareng, belajar bareng dll. Sepertinya menyenangkan daripada memikirkan Onew oppa yang udah punya tunangan.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Ah hampir saja kita telat Min. Untung aja tepat waktu” seruku sambil berjalan mundur. “Awas, Hyun!” teriak Min tiba – tiba. Brukkkk!!! “Aigoo, sakit sekali. Hah?” seru Hyun terkejut
-HYUN POV-
Apa aku tidak salah melihat? Aku bertabrakan dengan Onew dan jatuh di tepat di dadanya. Kami sempat saling memandang. Namun, itu hanya berlangsung sebentar karena bel masuk berbunyi. “Mianhaeyo, Onew op… sunbae” seruku sambil berdiri. “Gwenchana, kamu boleh panggil aku oppa. Annyong” Onew tersenyum sambil melambaikan tangannya. (Back song : Heartbeat). Aku terkejut melihat sikapnya. Dia baik sekali. Ahhhh,,, rasanya aku semakin menyukainya.
“Hyun,, Hyun,,, Kajja” seru Min. Aku keluar dari lamunanku. Aku dan Min segera ke kelas.
-AUTHOR POV-
Di kelas Minho sudah menunggu Hyun. “Annyeong, Minho. Ini Min yang tadi malam aku certain ke kamu. Yoepo kan??” tanyaku. “Annyeong, Shin Min Jae imnida” “Annyeong, Choi Minho imnida” sambil berjabat tangan.
*istirahat*
“Minho, kamu tau nggak tadi pagi aku tabrakan ma siapa? Ayo tebak?”
“Emmm,, kalau bikin kamu smile kayak gini sih, siapa lagi selain Onew hyung. That’s true?” jawab Minho “Ya!! Minho jangan bicara gitu, aku malu.” seruku sambil menutup wajahku. “Hyun, orang yang tadi tabrakan ma kamu itu orang yang kamu suka? Waaa… Chukae” seru Min. Hyun berlari menuju kantin meninggalkan Minho dan Min karena sangat malu. “Hahaha,,, dasar Hyun. Min-ah, wae kamu pindah ke Seoul?” Minho memulai pembicaraan. “Aku dari kecil tinggal disini, hanya saja saat SMP kelas 2 aku pindah ke Paris karena ortuku pindah kerja kesana. Emm, aku nggak betah tinggal di Paris. Suasananya jauh banget ma disini. Aku rindu ddeokboki, ramyun n Seoul”. “Owh,, emangnya ortu kamu kerja apa? Designer?” “Anieyo, Minho-ah. Ortuku pattisiere” “Jjincha?? Waw… jarang banget nemuin seorang pattisiere di Korea”. Min tersenyum. Mereka berbincang – bincang panjang lebar sampai nggak kerasa mereka udah nyampe di kantin. Hyun melihat kedua sahabatnya, semakin akrab saja. “Ekm, ekm,” Hyun berpura – pura batuk karena Min dan Minho sepertinya terlalu asyik mengobrol sampai2 Hyun nggak keliatan. Minho dan Min pun tersenyum melihat tingkah Hyun.
*pulang sekolah*
“Jalan – jalan yuk cingu” ajak Hyun. Min mengangguk. “Aku nggak ikut ah. Males” jawab Minho. “Yaa!!! Kamu harus ikut. Ini pertama kalinya aku jalan bareng sahabat2ku. Ayolah” seruku sambil menarik tangan Minho. “Kalian berdua aja sana” seru Minho. “Choi Minho, sahabatku yang baik, yang ganteng, yang lucu, yang aku sayang. Ikut ya!!” seru Hyun sambil mengeluarkan Puppy eye nya.
-MINHO POV-
Saat mendengarkan kata ‘sayang’ dari mulut Hyun, mengapa perasaanku meledak-meledak? Aku ingin bilang kalau aku juga sayang dia. Hyun menatapku dengan puppy eye nya membuat aku ingin mencubitnya karena ia terlihat sangat lucu. Apa yang aku rasakan? Apakah aku suka padanya? May be (ucap Minho dalam hati)
“Nee,, Hyun. Terserah kamu” seruku karena nggak bisa menolak dengan tingkahnya. “Kajja!!!” seru Hyun. Hyun menarik tanganku dan Min. Aku senang saat ia memegang tanganku. Aku ingin dia selalu memegang tanganku.
-MINHO POV END-
“Hyun-ah,, kita ke salon dulu yuk!! Minho-ah kamu mau ikut?” seru Min sambil berjalan mundur. “Aku … Min-ah awas!!!”. Minho menarik tangan Min dan Min jatuh dipelukan Minho. “Hampir saja Min kamu ketabrak. Untungnya Minho sigap menarikmu. (Hyun melihat Min dan Minho berpelukan) Owh,,, kalian so sweet sekali. Kalian tampak serasi. Aku foto kalian ya!!! Click” “Hyun, kamu jangan bercanda. Fotonya hapus” seru Min sambil berlari mengejar Hyun ke dalam salon. Minho hanya tersenyum melihat tingkah mereka.
≈Geureoni neo yeokshi naegaeseo youngwonhee ≈Jayuroweo jigil barae jigeun eesoongan ≈Sarangeun eonjaena a-eeya-eeya apeumdo itneun geoya ≈Eejae neol itneun geoya
“Yobosayo?? Ah,, Victoria Noona. Noona di Korea? Jjincha?? Dimana? Paldang Dam? Aku segera kesana” seru Minho sambil berlari dengan cepat.
Minho’s family (req dari Farah)
Keluarga Minho adalah keluarga yang cukup kaya. Ibunya seorang pelukis sedangkan ayahnya seorang businessman. Minho memiliki seorang kakak perempuan bernama Victoria. Victoria adalah kakak perempuan yang sangat disayangi oleh Minho. Minho sangat dekat dengan kakaknya. Kakaknya adalah leader dari gilrband f(x) sehingga ia harus pergi ke Negara lain untuk konser pertamanya. Minho sangat sedih ketika kakaknya pergi.
*Paldang dam*
“Noona, annyeong” seru Minho sambil memeluk kakaknya. “Minho-ah kamu tambah tinggi aja, wajahmu semakin ganteng. Pasti kamu sudah punya yeojacingu kan??” seru Vic. “Noona….” “Ya sudah, nanti kita bicarakan di rumah. Oh ya,, kamu belum kenal anggota girlband noona kan? Kenalin ini Luna, Amber, Krystal dan Sulli” “Annyeonghasayo, Choi Minho imnida” Tiba-tiba datang seorang namja. Namja itu terlihat tidak asing. “Minho-ah,, kenalin ini Onew. Namjacingunya Sulli”. “Annyeong, Onew imnida” “Annyeong, Minho imnida”.
Minho terkejut. Ternyata Sulli itu temennya Victoria noona dan dia itu yeojacingu Onew. Minho langsung teringat pada Hyun. Dia bernafas lega karena ia tidak bersama Hyun. Lalu mereka pun berbincang – bincang.
≈Geureoni neo yeokshi naegaeseo youngwonhee ≈Jayuroweo jigil barae jigeun eesoongan ≈Sarangeun eonjaena a-eeya-eeya apeumdo itneun geoya ≈Eejae neol itneun geoya
“Minho-ah, kamu dimana? Kita udah selesai nie…” seru Hyun di telfon. “Jigeum,,,, (Aku tidak boleh memberitahu Hyun kalau aku disini bersama Onew, Minho bicara dalam hati)” “Minho-ah, kamu dimana? Jawab aku” “Akuuu,, sebentar lagi kesana. Kamu tunggu saja”.
*beberapa menit kemudian*
“Hyun, Min mianhaeyo. Aku tadi ketemu noonaku,, saking asyiknya berbincang – bincang aku lupa kalau kita sedang jalan2. Hahaha” jawab Minho sambil menggaruk – garuk kepalanya. “Gwenchanayo, Minho-ah. Kajja kita nonton film” senyum Min + narik tangan Minho.
*bioskop Seoul*
“Emm,, nonton apa ya??” tanya Min. “Death Bell 2, pasti seru. Aku yang beli tiket, kalian beli makanan + minumannya ya.” seru Minho + langsung mutusin sendiri tanpa persetujuan Hyun dan Min. “Chakaman, Minho….” perkataan Hyun terpotong karena ia ditarik oleh Min.
*di dalam bioskop*
Mereka dapet tempat duduk di tengah2. Min duduk disebelah kanan Minho dan Hyun duduk disebelah kiri MInho (otomatis Minho ada di tengah). Film pun dimulai. “Kalian berdua nggak takut kan??” tanya Minho sambil melihat ke arah Min. “Sedikit…” “Hyun, kalau kamu?”. Hyun hanya sibuk membaca tulisan di luar cup minumannya sambil mendengarkan lagu (cz dia pake headset). “Hyun, (sambil membuka headset yang terpasang di telinga Hyun)” “YA!!! WAE??” seru Hyun dengan suara sedikit emosi. “Aku hanya ingin tanya apakah kamu takut?? Jangan marah gitu dong. Hufht….” “Nggak… nggak sa…” Film pun dimulai, Min dan Minho menikmati filmnya sedangkan Hyun, ia tidak berani sedikit pun liat ke depan. “Hufht,, dia tidak mendengarku sampai akhir, aku mau bilang kalau dia nggak salah. Malah aku sangat takut. Aku nggak suka film horror. Aku benci” Hyun berbicara dalam hati.
-HYUN POV-
Jahat sekali Min dan Minho, mereka tidak tau ya kalau aku takut banget. Aku melihat ke arah mereka berdua. Terlihat wajah serius, aku pun penasaran. Aku melihat ke depan. “Arrrrrrrrrrrrrrrrrggggggggghhhhhhhhhhh”. Aku berteriak karena terkejut dan aku reflek memeluk tangan yang ada di samping kiriku. Aku tidak mau melihat film itu.
Aku pun menutup mataku dan terlelap masih memeluk tangan yang disamping kiriku.
-HYUN POV END-
Saat hantu muncul, Min dan Hyun teriak. Min reflek memegang tangan Minho. “Sepertinya Min takut, ia memegang tanganku. Aku biarkan saja dia genggam tanganku supaya dia merasa tidak terlalu takut. Eh, Hyun” Minho bergumam dalam hati. Minho menoleh ke sebelah kirinya sambil berkata “Hyun, kamu nggak apa2?”. Minho melihat Hyun memeluk tangan disebelahnya, muka Hyun terlihat ketakutan.
-MINHO POV-
Hyun, kamu sepertinya sangat ketakutan?? Sampe2 kamu memeluk tangan yang disebelahmu. Siapa orang disebelah Hyun? Nugu, nugu? Dia baik sekali tidak melepaskan tangannya (Minho berbicara dalam hati dengan perasaan iri). Aku sangat penasaran. Aku mendekat ke arah kursi Hyun, tanpa melepaskan genggaman Min. Minho tersontak kaget. Kenapa harus dia lagi? Hyun, kamu sengaja memeluknya? Kamu tau kalau disebelahmu itu dia? Tapi kenapa dia tidak melepaskan tangan Hyun yang memeluknya?
-MINHO POV END-
Minho tidak bisa berkonsentrasi menonton film, pikirannya hanya tertuju pada Hyun. Film pun berakhir. Lampu bioskop dinyalakan. “Minho-ah, mianhaeyo. Aku memegang tanganmu dari tadi, aku sangat ketakutan” “Gwenchanayo, kajja” seru Minho sambil merangkul pundak Min sampe ke pintu keluar. “Minho-ah, chakaman. Hyun ketinggalan” Minho tidak mendengarkan kata2 Min dan terus berjalan keluar sambil menarik tangan Min.
-HYUN POV-
Hwuuuuaaaaaaaaaaaa. Dimana aku? Ah iya, di bioskop. Sepertinya aku tertidur. Loh, tangan siapa ini? Minho pastinya. “Minho-ah,,,” aku berhenti bicara saat aku mengangkat kepalaku ke arah muka orang yang tangannya aku peluk. Hatiku berdebar. Kenapa dia? Benarkah dia Onew oppaku? Kenapa dia bisa disini? Aku langsung melepas tanganku. “Syukur deh kamu udah bangun. Sepertinya kamu tadi takut sekali sampe2 tanganku kamu tarik2? Ah, pegalnya” seru Onew sambil tersenyum. “Mianhaeyo, oppa. Aku nggak tau kalau aku memeluk tanganmu. Aku sangat takut dan benci film horror tapi teman2ku malah mengajakku nonton ini. Sekali lagi mianhae oppa, sampe2 tangan oppa pegel” “Gwenchanayo, lebih baik tanganku yang pegal daripada kamu harus pingsan karena ketakutan. Hehehe. Sepertinya kita sering bertemu.. Dimana ya??? Oh ya, kita bertemu pertama kali di lapangan basket, esok harinya kita tabrakan dan sekarang kau tidur sambil memeluk tanganku. Lucu sekali pertemuan kita… Kekeke” seru Onew. Aku hanya mengangguk dan tersipu malu. Aku mencari teman2 ku namun di sana sudah tidak ada orang, hanya tinggal mereka berdua. “Waeyo?” tanya Onew yang melihatku clingak –clinguk. “Aku mencari temanku, oppa. Mereka pergi kemana ya?” jawabku sambil mengambil hp. “Ashh!!” “Waeyo?” tanya Onew lagi. “Hpku mati”. Onew oppa menawarkan bantuannya dengan mengantarku. Sebenernya aku sudah menolaknya tapi dia memaksa. Kata oppa, dia nggak mau ngeliat yeoja yang yoepo + kyopta kayak aku pulang sendirian. Aku senang sekaligus malu karena perkataanya, jadi aku hanya bisa menundukkan kepala.
-HYUN POV END-
“Silahkan masuk” Onew membukakan pintu mobil. “Gomawo oppa” ucapku. Dalam perjalanan kami ngobrol. Rasanya, aku semakin dekat dengan Onew oppa. Aku senang sekali.
*di depan rumah Hyun*
“Oppa gomawo. Annyeong” seru Hyun. Onew melambaikan tangannya sambil tersenyum. Tiba –tiba, “Hya!!! Kamu darimana aja?” tanya Min. “Aku khawatir banget tau. Aku telfon kamu tapi nggak nyambung terus” lanjut Min. “Min, kamu ma Minho jahat banget ninggalin aku di bioskop (Hyun memanyunkan bibirnya). Aku mau nelfon kamu tapi hpku mati” jawab Hyun. “Nah, tadi kamu dianterin siapa?” “Aku dianterin Onew oppa” Hyun tersenyum lebar. “What??? Chinja??”. Hyun mengangguk. “Min, aku masuk rumah dulu ya. Aku udah ngantuk nie” “Ne, Annyeong”
*keesokan harinya di kelas*
“Ekm,, Min sepertinya temen kita yang bernama Kang Hyun Hee lagi seneng banget ya. Dia dapet angpao y kemarin?” tanya Minho. “Bukan. Dia seneng karena kemaren dia dianterin pulang ma Onew oppa”. Minho terdiam.
“Permisi,, ada Kang Hyun Hee disini?” tiba-tiba seorang namja datang ke kelas. “Siapa yang mencariku?” seru Hyun. Saat Hyun melihat namja itu, ia kaget. “Ah, itu dia. Hyun, ini dompet kamu. Sepertinya kemarin jatuh di mobilku saat aku mengantarmu. Ini” seru Onew. “Oh, gomawo oppa” “Ne, chonmanayo”jawab Onew. “Jagiya,, ayo kita makan” seru yoeja sambil melingkarkan tangannya ke tangan Onew yang tak lain adalah Sulli. “Ne, kajja yeobo” jawab Onew. Hyun yang awalnya senang, sekarang ia sedih melihat Onew oppa dan Sulli. “Mereka serasi sekali. Aku nggak pantes bersama Onew oppa. Aku nggak boleh mengganggu hubungan mereka” seru Hyun dalam hati.
Bel istirahat pun berbunyi. Kelas Hyun kedatangan murid baru. “Hello everybody. My name is Lee Jonghyun. I’m from England. I can speak 4 languages. Thank you” seru namja itu. Semua orang di dalam bertepuk tangan. “Jonghyun-si, kamu bisa duduk di sebelah sana” seru seosengnim. Jonghyun duduk di bangku sebelah Hyun.
*pulang sekolah*
“Annyeong hasayo, Lee Jonghyun imnida” “Annyeong, Kang Hyun Hee imnida” “Annyeong, Choi Minho imnida” “Kalian bisa bantu aku?” tanya Jonghyun. “Ne, Bantu apa?” seru Hyun. “Bisa nggak kalian temenin aku liat – liat sekolah ini?” “Ne, dengan senang hati. Kajja” seru Hyun sambil tersenyum.
“Hyun, Jonghyun. Aku nggak bisa ikut, aku harus latihan basket. Mianhae.” seru Minho. “Ahh, ne. Annyeong Minho” seru Jonghyun sambil tersenyum.
Hyun dan Jonghyun melihat – lihat sekolah. Mereka pun berbincang – bincang.
“Hyun, kamu pasti cape. Aku beli dulu ice cream ya. Chakaman” seru Jonghyun.
Beberapa menit kemudian
“Ini ice cream vanilla buat kamu” Jonghyun memberikan ice cream kepada Hyun. “Gomawo, Jonghyun-ah” seru Hyun.
-JONGHYUN POV-
“Sekolah ini indah sekali. Pantas saja saudaraku nggak mau pulang ke Inggris” seru Jonghyun sambil melihat ke langit. “Tentu saja. Di sekolah ini pemandangannya sangat indah. Emangnya siapa saudaramu?” tanya Hyun. Jonghyun menengok ke arah Hyun. “Kekekekeke” Jonghyun tertawa. “Waeyo? Kenapa kamu ketawa? Hyun bingung. “Kamu ini lucu sekali. Ice creamnya belepotan di bibir kamu” seru Jonghyun sambil mengelap ice cream di bibir Hyun menggunakan sapu tangannya. “Ah, yeoja ini cantik sekali dilihat dari dekat. Kenapa tiba - tiba jantungku berdetak kencang ya? Nggak mungkin aku suka sama dia. Aku baru saja kenal dia” seru Jonghyun dalam hati. “Gomawo Jonghyun” seru Hyun.
-JONGHYUN POV END-
-HYUN POV-
Jonghyun baik banget. Dia menurut aku namja terperfect yang aku pernah temui. Ganteng, baik, pinter. Beruntung yeoja yang bisa jadi pacarnya. Ah Hyun, kenapa kamu tiba – tiba memikirkan itu? Masa aku suka sama Jonghyun? Andwae.
“Hyun, kita pulang yuk! Aku antar kamu pulang ya” ajak Jonghyun. Aku nggak menolak ajakan Jonghyun. Jonghyun mengantarku menggunakan motornya Fiat Yamaha YZR-M1 (motornya Valentino Rossi buat balap moto gp). “Kamu siap Hyun?? Pegangan ya” seru Jonghyun. Dia menjalankan motornya. Dia ngebut dan aku berpegangan ke Jonghyun (meluk Jonghyun dari belakang). “Jonghyun, jangan terlalu ngebut, please” Hyun memohon. “Sorry Hyun, tapi motorku ini kalau lambat nggak bisa. Kamu pegangan ja. Nggak akan terjadi apa2 kok, tenang ja” {ya iyalah namanya juga motor balap. Hyun aneh2 ja. Wkwk}
Akhirnya sampai juga di rumahku. “Jonghyun, gomawo” seruku. “Chonamanayo, Hyun. Annyeong” Jonghyun melambaikan tangannya dan matanya ‘wink’ ke arah Hyun.
-AUTHOR POV-
*Sebulan kemudian menjelang kelulusan*
“Sudah sebulan aku tidak melihat Onew oppa dan aku sekarang sudah bisa melupakannya. Itu karena aku menyukai orang lain tapi aku nggak tau perasaan dia dan aku nggak berani ngungkapinnya.” seru Hyun dalam hati. “Hey, kamu ini jangan ngelamun Hyuuun. Ntar … “ seru Minho. “Ntar apa??” tanya Min. “Ntar aku popo kamu loh” seru Minho sambil tersenyum jail. “Ngaco kamu. Siro” seru Hyun. “Chu!!” Minho nekad sambil menutup matanya. Hyun bergeser dari tempat ia berdiri semula tapi Minho nggak tau dan Chu!! Minho jadinya nge-popo Min. Hyun tertawa. Mendengar suara tertawa Hyun, Minho membuka matanya. “Ya!!! Kenapa jadi kamu, Min” bentak Minho. “Kamu ini seenaknya nge-popo aku. Udah itu ngebentak lagi. Napeun namja” seru Min sambil pergi. “Min, kamu mau pergi kemana?” teriak Hyun. Min tidak menjawab dan Hyun langsung mengejar Min dan berkata “Minho, kamu jahat. Nggak ngerti perasaan cewek. Kamu pantas disebut napeun namja”. Minho kaget mendengar ucapan Hyun dan ia mengejar Hyun. Ia ingin tau kenapa Hyun berkata begitu.
“Min, kamu jangan nangis” seru Hyun setelah menemukan Min di bawah pohon. “Hyun-ah, aku benarkan? Selama ini Minho suka sama kamu. Dia selalu baik padamu. Aku sudah menyatakan perasaanku lewat surat padanya dan selalu memberikan makanan di lokernya tapi dia bersikap biasa aja malah dia semakin memperhatikanmu” Min berbicara sambil menangis. Hyun mengusap rambut Min. Minho mendengar pembicaraan Min dan Hyun. Ia kaget. “Jadi, selama ini yang sering memberikanku makanan dan mengirimku surat cinta adalah Min bukan Hyun? Pantas saja aku disebut napeun namja. Aku nggak tau kalau Min menyukaiku. Aku harus gimana? Aku menyukai Hyun sejak pertama kali bertemu. Aku udah sering menunjukkan kepada Hyun kalau aku suka dia. Tapi Hyun tidak merespon apa – apa. Dia hanya menyangka aku bercanda dan aku merasa kalau dia menyukai orang lain tapi aku nggak tau siapa cowok itu” Minho berbicara sendiri dengan suara yang pelan. Tiba – tiba kertas jatuh mengenai Minho. Minho membacanya
|JANGAN MENGEJAR YEOJA YANG BELUM TENTU MENYUKAIMU. LEBIH BAIK MENERIMA YEOJA YANG MENYUKAIMU DAN MULAI MENYUKAI YEOJA TERSEBUT|
Setelah membaca kertas itu, Minho langsung menghampiri Min. “Min, mianhaeyo. Aku sudah mendengar semua. Aku memang napeun namja. Sebenarnya aku nggak tau kalau yang membuat surat dan memberikan makanan kepada ku itu kamu, aku menyangka yang membuatnya itu Hyun. Makanya aku perhatian kepadanya” seru Minho sambil memeluk Min. “Tapi kamu menyukai Hyun kan?” tanya Min sambil melepas pelukan Minho. “Memang dulu aku menyukai Hyun. Tapi setelah adayeoja yang memberiku surat cinta dan makanan, aku menyukai yeoja itu. Jadi, Min-ah. Saranghaeyo” Minho memeluk Min lagi. “Nado, saranghae Minho-ah” seru Min. Minho menghapus air mata Min dan mendekatkan wajahnya ke wajah Min. “Minho-ah, jangan dulu. Aku sebaiknya pergi. Nanti aku ganggu kalian lagi. Dahhh” seru Hyun tiba – tiba. Minho hanya tersenyum dan Chu!!!
-HYUN POV-
Aku senang melihat mereka jadian. Semoga mereka langgeng. Aku sebaiknya pulang duluan. “Hyun, ayo aku antar” seru Jonghyun. “Ne”. Cowok ini adalah orang yang aku suka, Lee Jonghyun. Aku menyukainya saat ia mengelap ice cream di bibirku dulu. Setelah itu, kami menjadi teman baik. Aku sering kerja kelompok di rumah Jonghyun bersama Min dan Minho. Kami selalu pergi berempat kemana pun. “Jonghyun-ah, bisa nggak kamu mengantarku ke Bexco?” pintaku. “Ne Hyun. Dengan senang hati. Kenapa kamu mau kesana?” tanya Jonghyun. “Menurut oppaku, itu tempat yang cocok untuk membuang sesuatu yang ingin kita lupakan” “Apa yang ingin kau lupakan?” tanya Jonghyun. “Seseorang yang dulu aku cintai dan sekarang aku sudah bisa melupkannya. Jadi aku harus membuang kenangan itu” jawabku.
*di Bexco*
-JONGHYUN POV-
“Hyun-ah, foto siapa itu? tanyaku penasaran. “Ini, liat saja” seru Hyun. “Aigoo. Ini kan Onew hyung. Kau menyukainya dulu?” tanyaku lagi. Hyun mengangguk dan bertanya “Kau kenal Onew oppa?”. “Kau belum tau kalu dia saudaraku yang nggak mau pulang ke Inggris?” seruku. “Oh,, aku nggak tau. Waktu kamu mau memperkenalkan saudaramu itu pasti aku ada acara jadi aku nggak pernah tau” seru Hyun. “Kenapa kau melupakan dia?” tanyaku. “Karena sekarang aku sudah menyukai orang lain” jawab Hyun. Mendengar Hyun berbicara begitu, hatiku sedikit sedih. Jujur saja, selama ini aku udah mencintai Hyun tapi aku nggak berani mengungkapkan perasaanku. Aku memberanikan diri bertanya mengenai siapa namja yang sekarang disukai Hyun. Namun Hyun hanya menggeleng. “Hyun-ah, beritahu aku. Siapa namja itu?” tanyaku. “Siro, namja itu nggak akan pernah tau kalau aku menyukainya. Aku juga nggak yakin kalau dia punya perasaan yang sama” seru Hyun. “Kamu harus coba mengatakannya. Gimana kalau ternyata dia punya perasaan yang sama? Ayo, aku dukung. Hyun… Fighting” seruku menyemangati Hyun.
-JONGHYUN POV END-
“Hwaaaaaa!!!! (sambil melihat jam) sudah mau jam 7 malam. Ayo kita pulang. Nanti ortuku marah” seru Hyun. “Kajja. Siap ya. Pegangan. Aku mau ngebut” seru Jonghyun. Diperjalanan Hyun tidak berbicara sepatah kata pun dan hanya memeluk Jonghyun. Jonghyun bosan dan ia memulai pembicaraan tapi Hyun hanya diam. Saat di lampoon merah, Jonghyun melihat wajah Hyun dikaca. Ternyata Hyun tidak berbicara karena dia tertidur pulas di punggung Jonghyun. Hyun terlihat cape. Jonghyun sedikit memelankan motornya agar Hyun bisa tidur lebih lama (maksudnya sih Jonghyun pengen Hyun tidur lama2 di punggungnya).
*sampai di depan rumah Hyun*
“Hyun,, sudah sampai rumah. Ayo bangun” seru Jonghyun dengan nada lembut. Hyun tidak bangun. Jonghyun yang tidak tega melihat Hyun tertidur pulas akhrinya menggendong Hyun. “Permisi” seru Jonghyun sambil mengetuk pintu. “Hyun, kau…” seru omma Hyun. “Tante, boleh saya membawa Hyun masuk ke kamarnya? Setelah itu saya akan menceritakan semuanya.” seru Jonghyun. “Ne, silahkan” seru omma Hyun. Setelah membawa Hyun ke kamarnya. Jonghyun bercerita kepada omma Hyun. Mereka berbincang – bincang sampai larut malam. “Tante, saya pulang dulu” seru Jonghyun. “Hati – hati ya. Sering – sering main kesini” kata omma Hyun. “Ne, tante. Annyeong”
*keesokan harinya (hari Minggu)*
“Huaaaa. Nyenyak sekali tidurku. Eh, kenapa aku sudah ada di kamarku?” tanya Hyun dalam hati. Hyun pun keluar dari kamarnya dan bertanya kepada ommanya. “Hyun, kamu beruntung punya namjacingu kayak Jonghyun. Udah baik, ganteng, sopan santun lagi. Kenapa kamu nggak ngenalin ke omma?” “Hah?? Aku nggak punya namjacingu omma. Dia itu temenku. Kemarinnn…..” perkataan Hyun dipotong ommanya “Omma udah tau semua. Dia yang menceritakan kepada omma. Masa dia bukan namja cingu kamu? Sepertinya kamu menyukai dia?” tanya omma. Hyun mengangguk dan lari masuk ke kamarnya.
≈ajiktto meon mirae-ui irigetjjiman≈geu ttaen kkumi anigil≈just one love≈uri duri georeoganeun giri≈gatkkireul baraeyo
“Yobosaeyo? Min-ah, waeyo? Jigeum? Ne,, araso”.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Min-ah, waeyo?” tanya Hyun. “Sekarang kan pembagian peran buat pementasan drama. Kamu nggak inget? Untung aku menelfon kamu” jawab Min. Hyun lupa kalu hari ini pembagian peran untuk drama Prince Hours. “Annyeong yeobo. Annyeong Hyun” seru Minho. “Ekm,, yang baru jadian. Bikin iri aja deh. Haha” kata Hyun. “Eh, Jonghyun mana?” tanya Minho. “Itu dia” jawab Hyun sambil menunjuk Jonghyun yang berjalan ke arah mereka.
“MOHON PERHATIAN. Pembagian peran drama Prince Hours. Pangeran Shin diperankan oleh Choi Minho. Pangeran Yul diperankan oleh Lee Jonghyun. Putri Chae Kyong diperankan oleh Kang Hyun Hee. Putri Hyo Rin diperankan oleh Shin Min Jae. Bla blab la …..”
“Kita semua jadi pemeran utama. Yeee” seru Hyun. “Ya!!! Kamu senang?? Kamu berperan sebagai Chae Kyong yang nantinya menikah dengan Shin. Babo!!” bentak Jonghyun. “KEPADA SEMUA PEMERAN UTAMA DIHARAPKAN KE RUANG TEATER SEKARANG”
*di ruang Teater*
“Owh.. saya nggak salah milih kalian. Kalian adalah dua pasangan yang sangat cocok” seru seosengnim. “Sorry, sir. Minho dan Min berpacaran. Mana mungkin mereka memainkan drama dengan pasangan yang berbeda?” Jonghyun berbicara. “Owh. Lee Jonghyun, this drama tidak seperti aslinya. Ceritanya Shin dan Chae Kyong dijodohkan. Mereka dua – duanya anak bangsawan. Mereka menolak perjodohan itu karena mereka sudah memiliki pasangan masing – masing. Orang tua mereka menerima penolakan mereka tapi mereka tidak menerima pasangan mereka masing – masing (Yul dan Hyo Rin) karena mereka bukan dari anak bangsawan. Shin dan Chae Kyong mencoba berbagai cara agar orang tua mereka bisa menerima pasangan mereka masing – masing. Akhirnya orang tua itu menerima. Shin, Hyo Rin menikah bersama Chae Kyong, Yul. Mereka hidup bahagia” cerita seosengnim panjang lebar. “Ah, aku lega. Ternyata ceritanya begitu” seru Jonghyun. “Sepertinya kamu bukan khawatir karena aku dan Minho bukan pasangan tapi kamu mau berpasangan sama Hyun. Iya kan?” tanya Min sambil memandang wajah Jonghyun serius. Jonghyun tidak menjawab. Dia hanya diam.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setiap hari Hyun, Jonghyun, Min, dan Minho berlatih drama. Mereka setiap hari pulang jam 7 malam. Jonghyun pun semakin sering datang ke rumah Hyun karena ia setiap hari mengantar Hyun pulang.
*sebelum pementasan drama dimulai*
“Hyun dan Jonghyun, perlihatkan kemesraan kepada penonton layaknya orang berpacaran. Jangan terlalu kaku. Kalian harus bisa seperti Min dan Minho. Sebentar lagi kalian akan tampil. Bersiap” perintah seosengnim. “Ne,,,” jawab Hyun dan Jonghyun serempak.
*pementasan drama dimulai*
skip langsung ke ending drama
(Latar kerajaan) “Hyo Rin, akhirnya kita menikah juga. Saranghaeyo” seru Minho sambil popo. “Nado, saranghae” seru Min.
Penonton bertepuk tangan.
(Latar pinggir pantai) “Chae Kyong, setelah melewati perjalanan yang berliku. Akhirnya kita menikah. Shin dan Hyo Rin pasti bahagia di istana. Saranghaeyo Chae Kyong” seru Jonghyun. “Nado, saranghaeyo Yul” seru Hyun. Teriakan penonton terdengar semakin keras. Mereka berteriak “Popo, popo, popo”. Jonghyun menatap tajam Hyun. Ia memberi sinyal kepada Hyun. Apakah perkataan penonton boleh ia lakukan. Hyun mengangguk. Jonghyun bersikap se rileks mungkin dan mendekatkan wajahnya ke wajah Hyun. Chu!!! Tirai diturunkan perlahan.
“Ya!!! Kalian mau sampai kapan begitu?? Drama sudah berakhir. Kita harus segera member hormat kepada penonton” seru Min. Jonghyun dan Hyun kaget mendengar perkataan Min. Mereka kira dramanya belum selesai. “Kajja, Min” seru Hyun menarik tangan Min dengan wajah merah karena malu. “Jonghyun, kamu hebat sekali. Aku tau kamu menyukai Hyun” kata Minho. “Ya. Aku menyukainya sejak pertama kali bertemu” Jonghyun menjawab dengan tersenyum.
*pulang drama*
“Yeobo, kenapa Jonghyun dan Hyun menjadi sangat canggung begitu? Setelah drama selesai mereka tidak berbicara satu sama lain” tanya Min. “Aku tau mereka saling mencintai tapi mereka sama2 takut cinta mereka nggak terbalas. Ayo kita pulang. Biarin mereka berdua. Jonghyun pasti nganterin Hyun pulang. Kajja” seru Minho.
Min dan Minho pun pulang.
-HYUN POV-
Kenapa aku jadi canggung gini dengan Jonghyun? Emm, aku harus memulai pembicaraan. “Jonghyun-ah, gomawo atas kerjasamanya. Untung kita tidak dimarahi seosengnim. Go…” perkataanku terpotong karena Jonghyun tiba – tiba memelukku. “Hyun-ah… Bisa kita seperti ini selama 5 menit saja?” Aku mengangguk sambil melihat jamku. Jonghyun memelukku semakin erat. “Jonghyun, waktumu tinggal 30 detik lagi”. “Hyun-ah, saranghae… Neomu saranghaeyo” ucap Jonghyun di telingaku. Aku terkejut mendengar perkataan Jonghyun. Jonghyun melepaskan pelukannya dan menatapku. Aku menunduk. Aku tidak bisa melihat wajahnya. Jonghyun mengangkat daguku dan berkata “Hyun-ah, maukah kamu jadi yeojacingu ku?”. Aku menatap matanya yang penuh harap. “Jonghyun-ah…” perkataanku dipotong lagi oleh dia. “Sebaiknya kamu menjawabnya setelah aku mengantarmu pulang. Kajja”
-JONGHYUN POV-
Aku menghentikan jawaban Hyun tadi karena aku takut dia menolakku. Aku sangat penasaran dengan jawabannya. Tapi aku harus menerima jawaban apapun darinya.
*di depan rumah Hyun*
“Kamu bisa jawab sekarang. Emmm,,, kalau kamu nggak nerima aku, kamu langsung masuk rumah tapi kalau kamu nerima aku, kamu peluk aku” Hyun membalikkan badan dan perlahan memasuki rumahnya. Aku pun membalikkan badanku, aku tau kalau aku bakalan di tolak. Aku memakai helmku dan …. Hyun memelukku. Aku membalikan badanku. “Nado, saranghae Jonghyun-ah” seru Hyun. Hyun memelukku erat dan aku mencium keningnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
*Keesokan Harinya*
“Hyun-ah, sekarang oppa harus pergi ke Macau. Kamu baik-baik di rumah ya” seru Nickhun terburu-buru. “Oppa, chakaman!!!Aku nggak mau sendirian disini”. “Araso, oppa nanti beli 2 tiket buat kamu nyusul kesana. Oppa pergi dulu. Annyeong”
beberapa menit kemudian bel berbunyi
“Chogiyo, rumah keluarga Kang?” seru seorang namja.l “Ne, waeyo?” jawab Hyun. “Ini pesanan tiket dari Nickhun” “Kamsahamnida”
-HYUN POV-
Oppaku kenapa ya tiba2 harus pergi ke Macau? Ada apa ya disana? Ini kan ada dua tiket (sambil melihat tiket), aku ajak Jonghyun aja.
“Annyeong, appa (panggilan Hyun ke Jonghyun). Eodieyo?? Aku punya 2 tiket ke Macau dari oppaku, kamu bisa ikut?? Jinja?? Gomawo, appa. Saranghae. Annyeong”
*keesokan harinya*
Jonghyun sudah menunggu di depan rumah Hyun untuk pergi ke bandara. Hyun bergegas turun dari kamarnya sambil membawa kopernya. Lalu mengunci pintu rumahnya. “Omma (panggilan Jonghyun ke Hyun) udah siap? Nggak ada yang ketinggalan?” “Udah semua. Tiket, uang, baju dll. Kajja appa” seru Hyun. Mereka pun berangkat ke bandara. Diperjalanan mereka berbincang – bincang.
Sesampainya di bandara, mereka langsung memeasuki pesawat karena 5 menit lagi pesawat lepas landas. “Appa, aku heran kenapa oppaku buru2 ke Macau kemaren” seru Hyun. “Aku nggak tau, omma. Sebentar lagi lepas landas, kamu ini (memakaikan selfty belt Hyun)”. Hyun hanya tertawa. Pesawat pun lepas landas. “Waaa, pemandangannya indah. Tapi nggak seindah naik kendaraan darat. Appa mau makan?? Aku bawa kimbap. Ini” seru Hyun. Jonghyun melahap makanan yang dibawa Hyun. “Kamu nggak makan Hyun?” “Nggak aku masih kenyang. Buat appa aja”. Selesai makan Jonghyun pergi ke toilet. Hyun merasa ngantuk. Ia pun tertidur dengan kepala menghadap ke jendela.
“Omma,, omma. Kepalamu akan sakit tidur seperti itu” seru Jonghyun dalam hati setelah selesai dari toilet. Jonghyun pun membalikkan kepala Hyun sehingga bersandar di dada Jonghyun. Lalu Jonghyun tidur.
*1 jam kemudian*
“Excuse me, we are in Macau now. Please wake up” kata Pramugari. “Owh, sorry. Hyun, bangun kita udah nyampe” seru Jonghyun. Jonghyun dan Hyun turun dari pesawat. Hyun langsung menelfon oppanya. Oppanya memberitahukan alamat untuk Jonghyun dan Hyun menginap. Mereka pun pergi.
*sampai di vila*
“Oppa. Neomu pogosipoyo” Hyun memeluk oppanya. “Nado, Hyun-ah” seru Nickhun. “Oppa, kenapa kamu kesini buru2 kemarin? Apa yang terjadi?” “Oppa akan jawab nanti, sekarang kamu dan Jonghyun sebaiknya istirahat dulu” seru Nickhun. Hyun mengangguk.
*malam harinya*
“Hyun, oppa kesini untuk mengejar yeoja cingu oppa. Dia marah pada oppa tapi untungnya sekarang kita udah baikan” cerita Nickhun. “Siapa namanya?” tanya Hyun penasaran. “Min Jin Rin. Itu orangnya” Nickhun menunjuk kepada yeoja yang baru datang. “Annyeonghasayo” seru Jin Rin. “Annyeonghasayo” kata Hyun.
-HYUN POV-
Yeoja cingunya oppa neomu yeppo. Dia baik + perhatian. Aku setuju kalau dia jadi kakak iparku. Kalau bisa mereka cepet2 menikah. Aku pun mengusulkan untuk mereka segera menikah. Tapi mereka hanya tertawa. “Oppa, aku udah ngantuk. Aku masuk kamar ya. Annyeong oppa, annyeong onnie”
*satu tahun kemudian*
“Hari ini, hari yang paling bahagia buat aku. Aku memakai gaun pengantin putih kebiru-biruan. Ya, hari ini aku akan menikah dengan Jonghyun. Disebelahku ada Jin Rin onnie dan sahabatku Min. Mereka juga menggunakan gaun pengantin. Jin Rin onnie menggunakan gaun berwarna putih sedangkan Min menggunakan gaun berwarna rose (pink ke putih-putihan). Kami bertiga akan menikah bersama dengan pasangan masing – masing” seru Hyun dalam hati.
“Pengantin wanita harap segera memasuki gedung pernikahan” seru IO. Hyun, Min, dan Jin Rin keluar ruang rias dan masuk ke dalam gedung bersama pasangan masing – masing.
Hyun tampak sangat serasi dengan Jonghyun. Min dan Minho bagaikan Prince dan Princess. Begitu juga Nickhun dan Jin Rin, mereka terlihat perfect.
Akhirnya, mereka semua bahagia. Onew kemana?? Ceritanya Onew masih ama Sulli, mereka belum menikah karena Sulli masih harus nyelesaiin S1 di New York.

THE END
Gomawo yang udah baca, yang udah comment
Mianhae, ffnya jelek… baru tahap belajar…

Author Re_Onew pergi dulu …. Bye… Bye

Annyeong!!!!

Read More...... Read more: http://technicalfirefox.blogspot.com/2011/10/cara-membuat-read-more-baca.html#ixzz1bb1mR0Mx